ONE HOME ONE
HAFIDZ (SATU RUMAH SATU HAFIDZ)
Oleh : M.Samson
Fajar
Pendahuluan
Iqra’ :
Bacalah!! Ayat pertama ini mampu mengguncang dunia, ayat yang menjadi titik
tolak peradaban Islam bersinar ke seluruh pelosok negeri. Dengan Iqra’ inilah
manusia dapat dikeluarkan dari kegelapan (al-dzulm) kepada cahaya
kebenaran Islam (al-Nur), mengangkat manusia dari jurang neraka, menuju
taman surga yang sangat indah.
Iqra’ bukan sekedar iqra’, iqra’
adalah membaca dengan seluruh potensi dalam diri manusia, potensi kecerdasan
yang Allah SWT telah berikan, sehingga mereka benar-benar menjadi manusia yang
tinggi derajatnya. Karena peradaban dunia hanya bisa diwujudkan dengan ilmu
pengetahuan yang diamalkan (ilmu amaliyah) dan amal yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan (amal ilmiah). Inilah yang
disebut Ibnu Qayim sebagai ahli Qur’an,sebagaimana pernyataanya: “Ahlul Qur`an
adalah mereka yang mengilmuinya dan mengamalkannya, meskipun belum hafal di
hatinya. Adapun orang yang menghafalnya, tetapi tidak memahaminya dan tidak mengamalkannya,
bukan termasuk ahlinya, meskipun hafalannya sangat kokoh.” [Zâdul
Ma’âd fî Hadyi Khairil ‘Ibâd (I/327) oleh Ibnul Qayyim] . Sedangan Syafarul Haq menyatakan bahwa“Shahibul
Qur`an adalah orang yang senantiasa membacanya dan mengamalkannya, bukan yang
(sekedar) membacanya tetapi tidak mengamalkannya.” [‘Aunul Ma’bûd (IV/237)
oleh Syaraful Haq Abadi]
Ahli Qur’an adalah manusia terbaik, karena mereka adalah
manusia yang mengoptimalkan potensi hidupnya untuk al-Qur’an, mereka
mengoptimalkan fungsi matanya untuk membacanya, fungsi telinga untuk
mendengarkanya, akalnya untuk memikirkanya, dan hatinya untuk mentadaburinya.
Hal ini dapat dikumpulkan melalui menghafal al-Qur’an, karena mereka memasukan
ayat-ayat Allah SWT melalui inderanya, ke dalam fikiran dan hatinya, sehingga
mengalir ke dalam dirinya, dan menjadikanya Hafidz.
Hafidz adalah orang yang hafal al-Qur’an. Secara bahasa
hafidz adalah isim fa’il (isim subjek) dari fi’il “hafidza” yang artinya
menjaga. Sehingga hafidz adalah orang yang menjaga al-Qur’an, baik dari segi
bacaan, pemahaman, pengamalan dan dakwah. Inilah pemaknaan hafidz yang
sebenarnya. Mereka menghafalkan al-Qur’an dengan tujuan untuk menjaga al-Qur’an
dalam kehidupanya, karena tanpa para penghafal al-Qur’an maka Islam tidak akan
memiliki kemurnian sampai akhir zaman. Hal ini sebagai dalil bahwa hanya
al-Qur’an kitab yang dapat dihafalkan oleh manusia.
Dalam rangka membangun peradaban Islam yang lebih baik di
masa datang, maka hendaknya membangun sebuah gerakan untuk melahirkan para
penghafalal-Qur’an yang menjadi penjaga kalam Allah SWT. Di tangan merekalah
Islam masa depan, ditangan merekalah perjuangan ini, dan merekalah calon
pemimpin masa depan. Sudah waktunya ummat Islam sadar akan hal ini, minimal
satu rumah satu hafidz, dengan ini keberkahan keluarga akan hadir, keberkahan
bangsa akan tercurah dan keberkahan alam semesta akan menyebar.
Dengan al-Qur’anlah semuanya menjadi mulia, maka segala
sesuatu yang menginginkan kemuliaan maka hendaknya menjadikan al-Qur’an sebagai
dasarnya. Waktu paling mulia adalah Lailatul Qadar karena waktu turunya
al-Qur’an. Tempat paling mulia adalah makkah dan madinah, karena di keduanya
diturunkanya al-Qur’an. Manusia paling mulia adalah Nabi Muhammad saw, karena
kepadanya al-Qur’an diturunkan. Sehingga ketika kita ingin mulia, maka kita
turunkan al-Qur’an dalam diri kita.
One Home One
Hafidz Sebuah Keniscayaan
One Home One Hafidz adalah sebuah
gerakan untuk memotivasi semua keluarga muslim untuk menghadirkan hafidz dalam
rumah tangga, hal ini bukan hanya untuk prestise akan tetapi sebuah kelaziman
yang harus diwujudkan, ketika sebuah keluarga menginginkan kemuliaan dunia
akhirat. Ada beberapa alasan mengapa gerakan satu rumah satu hafidz ini diluncurkan:
1.
Orang
Tua (Ibu dan Bapak) para Hafidz Qur'an mendapat kemuliaan.
Nabi Muhammad
saw bersabda :"Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan beramal dengan apa
yang terkandung dalamnya maka kedua dua ibu bapaknya akan dipakaikan mahkota
pada hari kiamat yang sinar mahkota itu akan melebihi daripada cahaya matahari,
walaupun matahari itu berada didalam rumah-rumah kamu di dunia ini" (Hadist
Riwayat Ahmad dan Abu Daud). Allah swt juga memberi jaminan ganjaran
kepada ahli keluarga bagi yang Hafidz Al-Qur'an sebagaimana Rasulullah saw
sendiri pernah menyatakan bahwa ibu bapak bagi penghafal Al-Qur'an akan
dimuliakan di akhirat termasuk sepuluh orang ahli keluarga yang turut mendapat
syafaat masuk syurga. Demikianlah orang tua yang akan dimuliakan oleh
putra-putrinya yang hafal al-Qur’an (dalam tafsir) dengan mendapatkan mahkota
di surga.
2.
Penghafal Al-Qur'an akan
mendapat syafaat (Penolong).
Dari Abi
Umamah ra ia berkata "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :
Bacalah olehmu Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada
hari kiamat kepada para pembacanya (penghafalnya)." (Hadist
Riwayat Muslim). Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah saw bersabda
:"Tidak ada orang yang berkumpul di salah satu rumah Allah untuk
membaca dan mempelajari AL-Qur'an, kecuali mereka akan memperoleh ketentraman,
diliputi rahmat, dikelilingi para malaikat dan mereka senantiasa disebut-sebut
oleh Allah dikalangan para malaikat (yang dilangit)" (Hadist
Riwayat Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Daud). Jika dalam sebuah
keluarga ada seorang yang hafidz maka seluruh pahala yang Allah SWT berikan
dalam hadits tersebut maka keluarga tersebut akan mendapatkan pahala yang sama,
terutama orang tuanya, karena melalui dirinyalah hafidz itu lahir.
3. Penghafal Al-Qur'an mendapat ganjaran
berlipat kali ganda.
Nabi Muhammad
saw bersabda :"Barangsiapa yang membaca satu huruf daripada kitab Allah
(Al-Qur'an) maka baginya (pembaca) dengannya (Al-Qur'an) pahala dan pahala
digandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa
"alif laam mim" itu satu huruf tetapi alif satu huruf dan mim itu
satu huruf". (Hadist Riwayat At-Tirmidzi)
Adakah pahala
yang lebih besar dibandingkan hal ini,ketika pahala dituliskan dalam setiap
hurufnya, bahkan dilipat gandakan 10 kali lipat. Setiap si hafidz membaca
al-Qur’an maka keluarganya akan mendapatkan kemuliaan, rumah akan disinari
sinar hidayah, orang tua akan mendapatkan pahala yang sama dengan bacaan
anaknya. Sehingga adakah kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan orang tua
yang putranya hafal al-Qur’an.
4. Satu Hafidz Memberi syafaat 10 Keluarga.
Sabda Rasulullah
saw :"Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya, menghalalkannya
yang halal dan mengharamkan yang haram, maka Allah memasukkannya ke dalam surga
dan dia boleh memberi syafaat 10 orang keluarganya yang sudah pasti masuk
neraka." (Hadist Riwayat At-Tarmidzi)
Dalam hadits
ini Allah SWT akan mensyafaati 10 keluarga yang ada dirumahnya orang yang
membaca dan mengamalkan al-Qur’an (menurut mufasir: hafal al-Qur’an). Kemuliaan
anak yang hafal al-Qur’an dapat meluas kesepuluh keluarganya, subhanallah, ini
adalah kemuliaan yang sangat luar biasa. Coba bayangkan jika anak yang
bermaksiat, dia akan menjadi orang yang akan menyeret keluarganya ke jurang
neraka.
Generasi Terbaik
adalah Hafidz
Dalam sebuah surat kabr dikatakan
bahwa yang paling ditakuti pasukan Israil adalah para hafidz, walaupun mereka
masih kanak-kanak. Mengapa mereka begitu takut, karena para hafidz adalah orang
yang memiliki keyakinan yang sangat tinggi, semangat yang luar biasa, dan
kecerdasan yang di atas rata-rata. Hal ini dapat dibuktikan dengan perjuangan
mereka menghafal al-Qur’an, yang membutuhkan semangat, keikhlasan,
keistiqomahan dan kesabaran.
Jika generasi saat ini memulai
sejak dini untuk belajar menghafal al-Qur’an, sehingga mereka hafidz sejak
kecil (maksimal lulus SMP hafidz al-Qur’an) maka mereka akan menjadi penerus
perjuangan masa depan. Mereka calon pemimpin masa depan, begitu indahnya ketika
kepemimpinan masa depan berada di bawah pemimpin yang hafidz al-Qur’an,
mengamalkan al-Qur’an dan mendakwahkan al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar