Minggu, 07 Januari 2018

One Home One Hafidz

ONE HOME ONE HAFIDZ (SATU RUMAH SATU HAFIDZ)
Oleh : M.Samson Fajar
Pendahuluan
Iqra’ : Bacalah!! Ayat pertama ini mampu mengguncang dunia, ayat yang menjadi titik tolak peradaban Islam bersinar ke seluruh pelosok negeri. Dengan Iqra’ inilah manusia dapat dikeluarkan dari kegelapan (al-dzulm) kepada cahaya kebenaran Islam (al-Nur), mengangkat manusia dari jurang neraka, menuju taman surga yang sangat indah.
Iqra’ bukan sekedar iqra’, iqra’ adalah membaca dengan seluruh potensi dalam diri manusia, potensi kecerdasan yang Allah SWT telah berikan, sehingga mereka benar-benar menjadi manusia yang tinggi derajatnya. Karena peradaban dunia hanya bisa diwujudkan dengan ilmu pengetahuan yang diamalkan (ilmu amaliyah) dan amal yang didasarkan pada ilmu pengetahuan (amal ilmiah).  Inilah yang disebut Ibnu Qayim sebagai ahli Qur’an,sebagaimana pernyataanya: “Ahlul Qur`an adalah mereka yang mengilmuinya dan mengamalkannya, meskipun belum hafal di hatinya. Adapun orang yang menghafalnya, tetapi tidak memahaminya dan tidak mengamalkannya, bukan termasuk ahlinya, meskipun hafalannya sangat kokoh.” [Zâdul Ma’âd fî Hadyi Khairil ‘Ibâd (I/327) oleh Ibnul Qayyim] .  Sedangan Syafarul Haq menyatakan bahwa“Shahibul Qur`an adalah orang yang senantiasa membacanya dan mengamalkannya, bukan yang (sekedar) membacanya tetapi tidak mengamalkannya.” [‘Aunul Ma’bûd (IV/237) oleh Syaraful Haq Abadi]
Ahli Qur’an adalah manusia terbaik, karena mereka adalah manusia yang mengoptimalkan potensi hidupnya untuk al-Qur’an, mereka mengoptimalkan fungsi matanya untuk membacanya, fungsi telinga untuk mendengarkanya, akalnya untuk memikirkanya, dan hatinya untuk mentadaburinya. Hal ini dapat dikumpulkan melalui menghafal al-Qur’an, karena mereka memasukan ayat-ayat Allah SWT melalui inderanya, ke dalam fikiran dan hatinya, sehingga mengalir ke dalam dirinya, dan menjadikanya Hafidz.
Hafidz adalah orang yang hafal al-Qur’an. Secara bahasa hafidz adalah isim fa’il (isim subjek) dari fi’il “hafidza” yang artinya menjaga. Sehingga hafidz adalah orang yang menjaga al-Qur’an, baik dari segi bacaan, pemahaman, pengamalan dan dakwah. Inilah pemaknaan hafidz yang sebenarnya. Mereka menghafalkan al-Qur’an dengan tujuan untuk menjaga al-Qur’an dalam kehidupanya, karena tanpa para penghafal al-Qur’an maka Islam tidak akan memiliki kemurnian sampai akhir zaman. Hal ini sebagai dalil bahwa hanya al-Qur’an kitab yang dapat dihafalkan oleh manusia.
Dalam rangka membangun peradaban Islam yang lebih baik di masa datang, maka hendaknya membangun sebuah gerakan untuk melahirkan para penghafalal-Qur’an yang menjadi penjaga kalam Allah SWT. Di tangan merekalah Islam masa depan, ditangan merekalah perjuangan ini, dan merekalah calon pemimpin masa depan. Sudah waktunya ummat Islam sadar akan hal ini, minimal satu rumah satu hafidz, dengan ini keberkahan keluarga akan hadir, keberkahan bangsa akan tercurah dan keberkahan alam semesta akan menyebar.
Dengan al-Qur’anlah semuanya menjadi mulia, maka segala sesuatu yang menginginkan kemuliaan maka hendaknya menjadikan al-Qur’an sebagai dasarnya. Waktu paling mulia adalah Lailatul Qadar karena waktu turunya al-Qur’an. Tempat paling mulia adalah makkah dan madinah, karena di keduanya diturunkanya al-Qur’an. Manusia paling mulia adalah Nabi Muhammad saw, karena kepadanya al-Qur’an diturunkan. Sehingga ketika kita ingin mulia, maka kita turunkan al-Qur’an dalam diri kita.
One Home One Hafidz Sebuah Keniscayaan
One Home One Hafidz adalah sebuah gerakan untuk memotivasi semua keluarga muslim untuk menghadirkan hafidz dalam rumah tangga, hal ini bukan hanya untuk prestise akan tetapi sebuah kelaziman yang harus diwujudkan, ketika sebuah keluarga menginginkan kemuliaan dunia akhirat. Ada beberapa alasan mengapa gerakan satu rumah satu hafidz ini diluncurkan:
1.      Orang Tua (Ibu dan Bapak) para Hafidz Qur'an mendapat kemuliaan.
Nabi Muhammad saw bersabda :"Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan beramal dengan apa yang terkandung dalamnya maka kedua dua ibu bapaknya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang sinar mahkota itu akan melebihi daripada cahaya matahari, walaupun matahari itu berada didalam rumah-rumah kamu di dunia ini" (Hadist Riwayat Ahmad dan Abu Daud).  Allah swt juga memberi jaminan ganjaran kepada ahli keluarga bagi yang Hafidz Al-Qur'an sebagaimana Rasulullah saw sendiri pernah menyatakan bahwa ibu bapak bagi penghafal Al-Qur'an akan dimuliakan di akhirat termasuk sepuluh orang ahli keluarga yang turut mendapat syafaat masuk syurga. Demikianlah orang tua yang akan dimuliakan oleh putra-putrinya yang hafal al-Qur’an (dalam tafsir) dengan mendapatkan mahkota di surga.
2.      Penghafal Al-Qur'an akan mendapat syafaat (Penolong).
Dari Abi Umamah ra ia berkata "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :  Bacalah olehmu Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat kepada para pembacanya (penghafalnya)." (Hadist Riwayat Muslim).  Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah saw bersabda :"Tidak ada orang yang berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari AL-Qur'an, kecuali mereka akan memperoleh ketentraman, diliputi rahmat, dikelilingi para malaikat dan mereka senantiasa disebut-sebut oleh Allah dikalangan para malaikat (yang dilangit)"  (Hadist Riwayat Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Daud). Jika dalam sebuah keluarga ada seorang yang hafidz maka seluruh pahala yang Allah SWT berikan dalam hadits tersebut maka keluarga tersebut akan mendapatkan pahala yang sama, terutama orang tuanya, karena melalui dirinyalah hafidz itu lahir.
3.      Penghafal Al-Qur'an mendapat ganjaran berlipat kali ganda. 
Nabi Muhammad saw bersabda :"Barangsiapa yang membaca satu huruf daripada kitab Allah (Al-Qur'an) maka baginya (pembaca) dengannya (Al-Qur'an) pahala dan pahala digandakan sepuluh kali.  Aku tidak mengatakan bahwa "alif laam mim" itu satu huruf tetapi alif satu huruf dan mim itu satu huruf". (Hadist Riwayat At-Tirmidzi)
Adakah pahala yang lebih besar dibandingkan hal ini,ketika pahala dituliskan dalam setiap hurufnya, bahkan dilipat gandakan 10 kali lipat. Setiap si hafidz membaca al-Qur’an maka keluarganya akan mendapatkan kemuliaan, rumah akan disinari sinar hidayah, orang tua akan mendapatkan pahala yang sama dengan bacaan anaknya. Sehingga adakah kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan orang tua yang putranya hafal al-Qur’an.
4.      Satu Hafidz Memberi syafaat 10 Keluarga.
Sabda Rasulullah saw :"Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya, menghalalkannya yang halal dan mengharamkan yang haram, maka Allah memasukkannya ke dalam surga dan dia boleh memberi syafaat 10 orang keluarganya yang sudah pasti masuk neraka." (Hadist Riwayat At-Tarmidzi)
Dalam hadits ini Allah SWT akan mensyafaati 10 keluarga yang ada dirumahnya orang yang membaca dan mengamalkan al-Qur’an (menurut mufasir: hafal al-Qur’an). Kemuliaan anak yang hafal al-Qur’an dapat meluas kesepuluh keluarganya, subhanallah, ini adalah kemuliaan yang sangat luar biasa. Coba bayangkan jika anak yang bermaksiat, dia akan menjadi orang yang akan menyeret keluarganya ke jurang neraka.
Generasi Terbaik adalah Hafidz
Dalam sebuah surat kabr dikatakan bahwa yang paling ditakuti pasukan Israil adalah para hafidz, walaupun mereka masih kanak-kanak. Mengapa mereka begitu takut, karena para hafidz adalah orang yang memiliki keyakinan yang sangat tinggi, semangat yang luar biasa, dan kecerdasan yang di atas rata-rata. Hal ini dapat dibuktikan dengan perjuangan mereka menghafal al-Qur’an, yang membutuhkan semangat, keikhlasan, keistiqomahan dan kesabaran.

Jika generasi saat ini memulai sejak dini untuk belajar menghafal al-Qur’an, sehingga mereka hafidz sejak kecil (maksimal lulus SMP hafidz al-Qur’an) maka mereka akan menjadi penerus perjuangan masa depan. Mereka calon pemimpin masa depan, begitu indahnya ketika kepemimpinan masa depan berada di bawah pemimpin yang hafidz al-Qur’an, mengamalkan al-Qur’an dan mendakwahkan al-Qur’an

Tidak ada komentar: