Senin, 15 November 2021

*Harta tidak mampu menyatukan hati manusia


*Harta tidak mampu menyatukan hati manusia*


Allah SWT berfirman: _Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana (Al Anfal 63)_

Banyak orang menyangka dengan harta mampu berbuat segalanya, sehingga segalanya butuh uang, walau uang bukan segala-galanya.  

Saat ini uang seperti menjadi nahkoda hidup, semua risau dengan kekayaan, uang dan harta benda. Ketiadaannya benar-benar membuat semua mengalami kesulitan. Sedangkan Islam tidak mengajarkan demikian, Islam mengajarkan untuk bersikap sederhana dengan uang, tidak menjadikannya segala-galanya.

Ayat di atas menunjukkan bagaimana Allah SWT menegaskan bahwa yang menyatukan manusia adalah Allah SWT, bukan kekayaan dan uang. 

Dalam tafsir disebutkan bahwa Allah Yang mempersatukan hati mereka orang-orang yang beriman, sebagaimana keadaan suku Aus dan Khazraj dari golongan Anshor berupa peperangan. Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka dalam petunjuk. Sesungguhnya Dia Maha Gagah tidak terkalahkan lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya Yang membuat sesuatu untuk kebaikan dan kemanfaatan.

Hikmah dalam logika kekayaan dari ayat di atas adalah bahwa semua yang datang dalam diri kita, baik costumer maupun relasi bisnis semua adalah Allah SWT. Sebesar apapun modal marketing jika Allah SWT tidak berikan energi mendekat manusia maka mereka tidak akan mendekat. 

Oleh sebab itu dalam berjuang atau berusaha jangan pernah berfikir uang yang mendekat kan mereka, membeli jualan kita, tetapi semua adalah kehendak Allah swt. Usaha dan ikhtiar adalah sarana saja, tetapi hati tidak boleh terpaut denganya, biarkan tawakkal yang menguatk sehingga mutlak Allah yang akan datangkan manusia.

Logika ini juga menjadikan kita tidak bertumpu pada uang dalam memulai suatu usaha atau perjuangan, karena Allah SWT hanya melihat kesungguhan hamba, walau tanpa uang manusia bisa berbuat, seperti Hawa yang lari dari sofa ke marwa, Allah datangkan zam zam dari tempat lainya. 

Banyak orang yang sukses, Allah datangkan kepadanya manusia, relasi bisnis tidak harus berawal dari modal, tetapi dari kesungguhan dan keyakinan dirinya kepada Allah SWT, maka bagi siapapun yang menginginkan Manusia dekat dengan dirinya dalam segala hal, terutama bisnis, maka dekatkanlah diri kepada Allah SWT, satukan hati hanya untuk Allah SWT. 


Salam