Qur'anic Motivation


الفاتحة
Al-Fatihah: Pembuka Pintu Kesuksesan

Pendahuluan
            Insan Qur’ani, ada sebuah ungkapan; siapa yang tidak hafal surat al-Fatihah ? ini adalah pertanyaan yang pasti kita semua mengetahui jawabanya. Dari anak umur dua tahun sampai kakek-kakek pun hafal al-fatihah, yang unik lagi adalah banyak orang non-Islam pun hafal surat al-Fatihah. Ini fenomena umum yang tidak begitu berpengaruh dalam kehidupan kita, akan tetapi sudahkah ada orang yang membaca al-fatihah kemudian terjadi perubahan besar dalam dirinya ? inilah yang terus menjadi pemikiran penulis. Kita hendaknya mulai memikirkan kembali, mereformulasi pemikiran kita akan surat al-Fatihah ini. Sehingga surat ini tidak seperti barang yang tidak memiliki nilai sama sekali dihadapan manusia.
            Insan Qur’ani, marilah kita melihat bagaimana para salafus shalih dari sahabat, tabi’in dan tabi’ at-tabi’in, membaca dan mengamalkan al-Qur’an. Kadang di antara mereka ada yang membaca al-Qur’an sampai diulang-ulang karena tidak mampu melanjutkan, bergemuruh dada dan jiwanya karena saking takutnya tidak mampu menjalankan konsekwensi bacaan tersebut. Kadang di antara mereka ada yang pingsan, menangis tersedu-sedu sampai bergejolak dadanya seperti air mendidih, dan yang lebih hebat lagi setelah mereka membaca ayat al-Qur’an Nampak jelas perubahan diirinya menjadi lebih baik. Al-Qur’an benar-benar terserap dalam jiwa dan kepribadian mereka, sehingga generasi qur’ani terwujud saat itu, setiap langkah, gerak dan kata adalah perwujudan ayat al-Qur’an. Inilah yang hendaknya diwujudkan kembali tentu disesuaikan dengan kondsisi yang ada.


Al-Fatihah: Nama dari semua nama
            Insan Qur’ani,  al-fatihah adalah nama yang paling populer untuk surat pertama dalam al-Qur’an ini, akan tetapi para ulama mempopulerkan nama ini bukan sembarangan akan tetapi nama ini telah mampu mencakup seluruh nama yang ada dalam riwayat . al-fatihah artinya adalah pembuka, dimaksud pembuka karena memang surat ini adalah membuka surat-surat yang ada dalam al-Qur’an, bahkan yang lebih dalam lagi menurut penulis al-fatihah adalah membuka peradaban baru bagi ummat manusia (penjelasan di bawah). Al –fatihah juga disebut ummul Qur’an atau induk al-Qur’an; karena memang surat al-fatihah dilihat dari kontek isinya mencakup semua prinsip isi al-Qur’an, baik aqidah, ibadah, dan system hidup manusia. Ada juga bernama sab’ul matsaniy atau tujuh ayat yang diulang-ulang; karena memang al-fatihah terdiri dari tujuh ayat yang terus menerus di ulang dalam sholat dan dalam do’a manusia. Ada juga as-syifa’ dan ar-ruqyah ; yang bermakna obat dan ruqyah; maksudnya adalah al-fatihah sebagai surat yang paling baik untuk obat manusia baik penyakit dzohir ataupun bathin. Ada juga al wafiyah, as-syamil mutakamil,; surat yang mencukupi semuanya, menyeluruh dan sempurna. Karena memang surat ini telah cukup secara prinsip menjadi pedoman hidup manusia.
            Insan Qur’ani, andai kata nama-nama di atas difahami oleh kita semua, tentu kita akan mampu menjadikan al-fatihah benar–benar menjadi surat pembuka alam fikiran kita, pembuka kesuksesan hidup kita, pembuka kunci kebahagiaan kita dan membuka peradaban bermartabat yang ada di bawah naungan al-Qur’an.
Al-Fatihah: Membuka Tabir Kejahiliahan
            Insan Qur’ani, al-fatihah adalah pembuka tabir kejahiliahan. Sebelum manusia mengenal Tuhan-Nya, Islam dan Rasulnya, tentu mereka berada dalam kejahiliahan yang nyata. Maka mari kita lihat isi al-fatihah membuka ini semua, diawali dengan mengenal Allah swt, mengenal Islam sebagai ibadahnya dan mengenal sistem hidup dengan meneladani rasulullah saw. Maka dengan kita memahami hakikat al-fatihah akan terbebaslah kita dari kejahiliahan.
            Insan Qur’ani,  kejahiliahan adalah penutup kesuksesan hidup kita dunia akhirat, kejahiliahan adalah penyebab kekufuran, kemiskinan, kebodohan, dan kerusakan di dunia. Maka kejahiliahan harus dihapuskan di bumi, jangan sampai tetap melekat dalam diri kita. Kejahiliahan dalam semua bentuknya  harus dibuka kran-nya dengan memahami  al-fatihah, dengan menurunkan kebiasaan nilai al-fatihah dalam kehidupan generasi.
Al-Fatihah: Kunci Pembuka Sukses Hidup Manusia
            Insan qur’ani, al fatihah adalah pembuka sukses hidup manusia, ketika kita menginginkan suksesa dunia akhirat dalam segala bidangnya, maka al-fatihah adalah kunci pembukanya. Di awali dari menjadi pribadi merdeka, pribadi visioner, pribadi bersyukur, pribadi penyayang, pribadi taat beribadah dan berdoa, pribadi yang beraktifitas mengikuti sistem orang-orang sukses dan besar dari nabi dan rasul, sahabat, tab’in, dan para sholihin yang benar benar telah mencapai sukses tersebut, dan secara tegas membersihkan dirinya dari pengaruh-pengaruh buruk para pengikut orang-orang berlebihan dalam hidup.
Al-Fatihah: Karakter (habbit) Generasi Qur’ani
            Insan Qur’ani, generasi al-fatihah adalah generasi yang menjadikan alfatihah sebagai habbit atau kebiasaan dalam hidup. Generasi qur’ani harus memiliki karakter habbit yang khas berbeda dengan habbit generasi materialis yang menghambakan dirinya dengan materi. Tetapi generasi al-fatihah adalah generasi sempurna dan universal lahir dan bathin, aqidah, ibadah dan sistem hidupnya. Mereka adalah manusia bumi yang memiliki ikatan kuat dengan langit, sehingga mereka menguasai dunia dengan berlandaskan akhirat, menjadi orang kaya yang tetap membantu saudaranya, menjadi pemimpin yang mengayomi rakyatnya, menjadi penunggang kuda di siang hari dan rahib di malam hari.
            Insan Qur’ani, Habbit atau kebiasaan yang tertera di atas harus selalu kita biasakan, kita ulang-ulang dalam kehidupan, sampai menjadi akhlak dalam diri yang akan muncul secara otomatis, sehingga dalam menjalani hidup akan tetap terarah kepada shirat al -mustaqim. Membiasakan dalam kata, perbuatan dan perasaan, membiasakan dalam waktu, detik, menit, jam dan hari, membiasakan di manapun kita berada, sepi ataupun ramai manusia, dirumah ataupun di tempat lain. Kebiasaan seperti inilah yang akan membangun jiwa generasi al-Fatihah.


Generasi al-Fatihah: Pelopor Perubahan Universal
            Insan Qur’ani, generasi al-fatihah adalah sebagai pembuka cakrawala berfikir ummat manusia yang terbelenggu dengan berbagai macam penghalang, belenggu dari mindset yang salah dan pemikiran yang negatif. Ketika mayoritas manusia mengatakan tidak mungkin maka, dia mengatakan mungkin, karena Allah swt Maha Menciptakan. Ketika manusia mengatakan sulit , maka dia mengatakan mudah, Karena Allah swt akan membantunya dalam memecahkan masalah.
            Insan Qur’ani, generasi al-fatihah adalah generasi pelopor perubahan. Baik perubahan pemikiran, perubahan gerakan ataupun perubahan mindset. Pelopor perubahan pemikiran dari ideologi materialisme menuju ideologi tauhid, dari ideologi kapitalisme menuju ideologi islam berkeadilan, dari ideologi liberalisme menuju ideologi Islam yang moderat (mutawasith). Generasi al-fatihah juga sebagai pelopor perubahan gerakan. Dari gerakan dakwah formal menuju gerakan dakwah subtansial dan esensial, dari gerakan fikih ansih menuju gerakan fikih kehidupan, dari gerakan ekonomi kapitalis menuju gerakan ekonomi syari’ah, dari politik machivelis menuju politik yang penuh hikmah (kebijaksanaan) dan Syuro, dari gerakan modernisme rasionalisme, menuju gerakan modernisme akaliah

Tidak ada komentar: