Minggu, 18 September 2011

Pertemuan 2: Definisi Akhlak

Bab I
Konsepsi Akhlak Dalam Islam

A. Tujuan Materi:
1. Mahasiswa memahami konsepsi akhlak dengan benar
2. Mahasiswa Mampu membedakan antara akhlak dan moral
3. Mahasiswa memiliki motivasi untuk berakhlakul karimah
4. Mahasiswa mampu memahami urgensi akhlak dalam dunia pendidikan

B. Pembahasan:

1. Pendahuluan
Allah swt mengutus Rosulullah Muhammad saw dengan membawa tugas untuk menyempurnakan akhlak. Sebagaimana sabda beliau: “sesunggunhya aku diutus, untuk menyempurnakan akhlak (HR. Malik)” demikianlah hadits rasul tersebut, yang menggambarkan sebuah risalah yang sangat mulia. hadits ini bukan hanya qoul (ucapan) belaka tanpa sebuah contoh nyata, bahkan Rasulullah saw adalah orang yang paling baik akhlaknya dan menjadi teladan hidup manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya pada diri Rasulullah saw ada uswah (teladan) yang baik, bagi orang yang mengharap Allah, Hari akhir dan mengingat Allah swt dengan banyak “ ( Surat al-Ahzab: 21)
Sehingga dengan hadits dan ayat ini dapat digambarkan seharusnya ummat Islam sebagai ummatnya Muhammad saw harus memiliki kemuliaan akhlak yang dapat diteladani oleh ummat yang lain.
Indonesia sebagai sebuah negeri yang mayoritas muslim memiliki realita yang sangat kotradiktif dengan hadits rasul tersebut. Hal ini disebabkan banyak factor baik internal ummat Islam ataupun eksternal yang selalu bekonspirasi untuk merusak akhlak ummat Islam. Sebagaimana data yang ada, setelah lengsernya pak Harto dari kuri Presiden bangsa ini memiliki hutang USD 150 Milyar yang harus dibayar dengan menghutang lagi, pengangguran terjadi dimana-mana, kemiskinan mencapai kurang lebih 37,4 juta jiwa pada tahun 2003, Kebodohan, dan kerusakan moral remaja yang sangat memprihatinkan.
Sehingga dengan melihat dua kondisi yang sangat kontradiktif antara idealita dan realita tersebut, hendaknya seorang muslim perlu memahami kembali makna akhlak, mengimplementasikan dalam kehidupan, apalagi dalam dunia pendidikan.
2. Definisi Akhlak
Akhlak adalah secara bahasa bermakna “ tabiat , perilaku ataupun sifat yang tampak secara dzohir dan bathin” kalau melihat dari kata dasarnya akhlak adalah “kholaqo, kholqon” yang berarti menciptakan atau ciptaan , maka akhlak adalah segala sifat yang menjadi potensi bagi manusia yang telah diberikan Allah sejak lahir. Maka dalam al Qur’an Allah swt mengatakan “ Fa’alhamaha fujuroha wa taqwaha” dan kami berikan kepada jiwa manusia sifat fujur dan taqwa.
Secara terminology (istilahi) al-ghazali mendefinisikan akhlak adalah segala sifat yang keluar dari diri manusia dengan refleks tanpa dibuat-buat, baik itu sifat baik ataupun buruk.
3. Macam-macam akhlak
Dalam Islam akhlak diklasifikasikan menjadi dua:
a. Akhlakul Mahmudah atau akhlak yang terpuji
Akhlak yang terpuji adalah akhlak yang berasal dari potensi ketaqwaan manusia, contohnya ; ta’at, sabar, tawakkal, jujur dan yang lainya. Akhlak inilah yang akan mengantar kepada kebaikan.
b. Akhlakum Mazmumah atau akhlak yang tercela
Akhlak yang tercela adalah akhlak yang berasal dari potensi fujur manusia, contohnya; bohong, ingkar, putus asa, dan yang lainya. Akhlak inilah yang akan mengantarkan kepada kesusahan dan kerusakan.
4. Perbedaan akhlak dan Moral
Perbedaan akhlak dan moral secara dzahir sebenarnya tidak begitu terlihat, akan tetapi jika dilihat dari sumbernya maka akhlak adalah segala sifat yang bersumber dari nilai-nilai al-Qur’an dan sunnah, sedangkan moral berasal dari cipta rasa dan karsa manusia.
Jika dilihat dari ruang lingkupnya maka akhlak dibagi dua yaitu moral dan etika. Moral adalah yang bersifat bathin dan etika yang bersifat zhahir. Contoh moral adalah kejujuran, kesabaran, keadilan dan sebgainya. Sedangkan etika adalah tatacara dalam melakukan suatu aktifitas agar lebih baik, contoh etika makan minum, etika bekerja dan sebagainya.
5. Urgensi akhlak dalam kehidupan
Urgensi akhlak dalam kehidupan adalah sangat penting, diantaranya adalah:
a. Akhlak adalah Tujuan diturunkanya nabi Muhammad saw
Sebagaimana dalam hadits di atas diturunkanya nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia, begitu juga dalam ayat yang lain “ tidaklah kami diutus kecuali menjadi rohmah bagi seluruh alam” karena memang baik tidaknya keadaan ummat manusia ditentukan dari baik tidaknya akhlak mereka.
b. Akhlak adalah obat dari terpisahnya antara prilaku seseorang dengan ibadahnya.
Maksudnya adalah banyak terlihat seseorang yang memisahkan antara ibadah dan akhlaknya. Sedangkan tujuan dilaksanakanya ibadah adalah dalam rangka menjadi wasilah perbaikan akhlak, seperti sholat mencegah perbuatan keji dan munkar, sodaqah membersihkan harta dan mensucikan jiwa, puasa menjadikan orang yang sabar dan yang lainya. Dalam artian masih banyak orang membedakan antara dunia dan agama, masjid dan kantor, iman dan pekerjaan. Sehingga terlihat dalam kehidupan ini ada dua golongan:
1). Orang yang baik akhlaknya tapi tidak beribadah
2). Orang yang buruk akhlaknya tapi beribadah
Kedua golongan ini hakikatnya salah, yang tepat adalah beribadah dan berakhlakul karimah.
c. Akhlak menjadi Motivasi dalam beramal sholih
Akhlak yang baik akan menjadi motivator bagi seseorang untuk selalu beramal sholih, sebagaimana dalam hadits” Malu itu kebaikan untuk semua” dalam hadits yang lain” Kejujuran akan mengantarkan manusia kepada kebaikan” ini menunjukan bahwa akhlak adalah motivator dalam meraih kebaikan.
d. Akhlak akan mengantarkan manusia ke surga
Surga akan dicapai oleh orang yang beraklakul karimah, sebagaimana dalam riwayat rasulullah bersabda, orang yang paling banyak masuk surga adalah orang yang baik akhlaknya” bahkan satu riwayat lain:
يا رسول الله فلانة تذكر بكثرة صلاتها وصيامها وزكاتها، غير انها تؤذي جيرانها فقال صلى الله عليه وسلم:" هي في النار" ثم ذكر للنبي أن امرأة تذكر من قلة صلاتها وصيامها، وزكاتها غير أنها لا تؤذي جيرانها فقال صلى الله عليه وسلم:" هي في الجنة" رواه الامام احمد
Artinya: Ya Rasulullah, ada wanita yang banyak sholatnya, puasanya, dan zakatnya. Tetapi dia mengganggu tetangganya, bagaimana dia ya rasulullah saw? Rasul menjawab: Dia di neraka. Kemudian ada wanita yang sedikit sholatnya, puasanya, zakatnya tetapi dia tidak mengganggu tetangganya, bagaimana dia ? Dia di surga (HR, Ahmad)
6. Urgensi akhlak dalam kehidupan pendidikan
Dalam dunia pendidikan masih banyak terlihat ketidak sesuaian dengan tujuan pendidikan, yang mana selain mencerdaskan kehidupan bangsa juga merubah prilaku mereka menjadi baik. Maka yang paling penting adalah akhlak seorang pendidik benar-benar harus baik sehingga menjadi teladan, dan akan mampu ditransfer kepada murid atau peserta didiknya. Karena jika dari diri pendidik tidak ada akhlak baik, maka akan menyebabkan keteladanan buruk, yang akhirnya akan memunculkan ketidak sesuaian antara apa yang diajarkan dan yang dilakukan.