Kamis, 17 Maret 2011

Tafsir alfatihah: KMD 2

AL-FATIHAH: KARAKTER GENERASI QUR’ANI
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّين . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ .اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sebuah Perenungan
Cobalah kita renungi, ayat tersebut satu demi satu mungkin kita tercengang. Ulangilah satu ayat demi satu ayat dengan memasukan ke dalam hati dengan sedalam-dalamnya, pasti kita akan mendapat sesuatu yang sangat luar biasa. Rasakanlah terus, bacalah terus, renungilah terus dan cobalah ambil makna dan bertekadlah untuk mengimplementasikan dalam kehidupan ini. Apa yang anda rasakan saat ini, adakah ketenangan dari surat al-fatihah itu, bergetarkah hati anda karena itu bukti anda beriman, adakah tambahan iman, adakah tambahan ilmu dan sudahkan anda yakin bahwa al-Qur’an adalah bukti mukjizat yang menjadi solusi dari segala masalah hidup anda ?
Bagaimana Mufassir berbicara akan surat al-Fatihah
Ibnu Katsir menyatakan bahwa Surat Al-Fatihah merupakan surat yang turun di Mekkah. Oleh karenanya, surat ini masuk kategori surat Makiyyah. Surat yang terdiri dari 7 ayat ini disebut juga dengan nama Ummul Kitab. Dalam keterangan lain; dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Alhamdu lillahi rabbil ‘alamina adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, Sab’ul Masani dan Al-Qur’anul Azim,” (HR At-Tirmidzi)
Al-Fatihah juga dinamakan dengan sebutan Al-Hamdu. Surat ini juga disebut dengan nama Ash-Shalat. Hal ini didasarkan pada hadits, “Aku bagikan shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Apabila seorang hamba mengucapkan, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah berfirman, “Hamba-Ku telah memuji-Ku” (Hadits)
Disebut Ash-Shalat, karena surat Al-Fatihah merupakan syarat di dalam shalat. Surat Al-Fatihah dinamakan juga dengan syifa’, sebagaimana terdapat di dalam riwayat Ad-Darimi dari Abu Sa’id ra, Rasulullah saw bersabda, “Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat penawar bagi segala jenis racun.” Nama lain dari surat Al-Fatihah adalah ruqyah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih. Yaitu ketika Abu Sa’id sedang mengobati seorang laki-laki yang tersengat kalajengking. Ketika bertemu dengan Rasulullah, beliau bersabda, “Siapakah yang memberi tahu kamu bahwa surat Al-Fatihah itu adalah ruqyah.”
Masih banyak lagi nama-nama lain dari Surat Al-Fatihah. Ada yang menamakan dengan Asasul Qur’an (fondasi Al-Qur’an), Al-Waqiyah dan Al-Kafiyah. Selain itu, ada yang menamakannya dengan Al-Kanz. Ada perbedaan pendapat tentang dimanakah turunnya surat Al-Fatihah. Ibnu Abbas ra., Qatadah dan Abul Aliyah berpendapat bahwa surat ini turun di Mekkah. Namun juga ada yang berpendapat bahwa surat Al-Fatihah merupakan surat Madaniyah alias turun di Madinah. Pendapat ini dianut merupakan pendapat Abu Hurairah ra, Mujahid, Ata Ibnu Yasar dan Az-Zuhri. Ada lagi yang berpendapat bahwa Surat Al-Fatihah turun dua kali. Pertama turun di Mekkah dan kedua turun di Madinah. Namun yang terkuat dan mendekati kebenaran adalah pendapat yang pertama, yaitu surat Al-Fatihah turun di Mekkah. Kesimpulan ini berdasarkan firman Allah, “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang,” (QS Al-Hijr (15):87) .Sumber: Tafsir Ibnu Katsir
Demikianlah begitu banyak sekali nama surat al-fatihah yang menunjukan besarnya dan agungnya surat ini. Mungkin satu nama saja yang perlu kita bahas yaitu ummul kitab (induknya kitab). Nama ini adalah abstraksi al-Qur’an, maknanya adalah semua subtansi (isi) al-Qur’an dapat dilihat dalam nama ini karena al-fatihah adalah surat yang menerangkan semua point-point penting dan pokok dari al-Qur’an. Sehingga ketika kita ingin melihat karakter generasi qur’ani dapat melihat surat al-fatihah ini.
Tiga Karakter Pengetahuan Generasi Qur’ani Al-Fatihah
Generasi Qur’ani adalah generasi yang mampu menjadikan al-Qur’an sebagai panduan dan pedoman hidupnya, bahkan prilakunyapun harus sesuai dengan niali-nilai yang tertuang di dalam al-Qur’an. Al-Fatihah sebagai surat yang pertama harus difahami dalam arti yang sangat dalam, bahwa di dalamnya ada panduan-panduan kepribadian yang sangat luarbiasa. Kepribadian yang pertama dalam al-fatihah adalah seorang generasi qur’ani adalah memiliki pengetahuan yang syumul (universal) akan ilmu Allah swt (al-Qur’an).
Pengetahuan dalam konteks ini dapat dilihat dari isi al-Qur’an yang terbagi tiga (3) dalam pandangan Said Hawa : Pertama masalah akidah (keyakinan) sebagaimana terkandung pada ayat 1-4. Kedua, ibadah seperti terkandung dalam ayat 5. Ketiga, manhaj al-hayâh (jalan hidup). Selanjutnya ia menjelaskan bahwa pokok dari akidah adalah iman kepada Allah dan hari akhir, pokok dari ibadah adalah ikhlas dan pokok dari jalan hidup adalah megikuti ajaran para nabi (Tafsir Said Hawa: al asas fi tafsir).Tiga pengetahuan inilah yang harus dimiliki oleh seorang generasi qur’ani.
1. Pengetahuan Akidah (Tsqofah al-Aqidah)
Surah al-Fatihah mengandung pesan penanaman konsep, tauhîd zat, asmâ wa al-sifât , tauhîd rubûbiyyah dan tauhîd ulûhiyyah melalui makrifat (mengetahui) nama Allâh , al-Rahmân, al-Rahîm, Rab al-Alamîn dan al-Mâlik dengan mengasah daya pikir dan potensi akal. Hal ini tertuang dalam ayat 1-3 . Seorang generasi qur’ani hendaknya benar-benar memahami dengan sedalam-dalamnya akan konsep tauhid sesuai dengan pemahaman para nabi dan sahabat. Sehingga tauhid itu tidak hanya menjadi sebuah konsep beku yang tidak dinamis, akan tetapi sebuah konsep yang membuka akal dan jiwa ummat untuk mampu mengaplikasikan dalam kehidupanya. Dalam surat al-Fatihah itu yang paling mendasar adalah konsep iman kepada Allah swt dan hari akhir. Mengapa hal ini sangat penting . karena kebanyakan manusia mengingkari dua hal ini. Sehingga rasulullah saw selalu mengatakan dalam haditsnya “ barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya memuliakan tamunya” dalam hadits yang lain” memuliakan tetangganya” . Oleh karena itu kita hendaknya belajar mengimani Allah swt dengan total dan hari akhir dengan sempurna. Karena kehancuran hidup kita, susahnya hidup kita berawal dari ketidak yakinan kita kepada Allah dan hari akhir.

2. Pengetahuan Ibadah (Tsaqofah al-Ibadah)
Pengetahuan ibadah ini tertuang dalam surat al-fatihah ayat 4” iyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in” hanya kepada-Mu lah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan. Qotadah mengatakan bahwa dalam Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, Allah menyuruh supaya tulus ikhlas dalam melakukan ibadat kepada Allah dan supaya benar-benar mengharap bantuan pertolongan Allah dalam segala urusan. Dalam konteks ini maka pengetahuan generasi qur’ani hendaknya selalu mamahami ibadah dengan benar, jauh dari segala hal-hal yang merusak ibadah. Ibadah dalam konteks ini bukan hanya ibadah yang bersifat dzahir akan tetapi ibadah yang bersifat bathin juga. Begitu juga dalam memohon pertolongan, baik urusan duniawi ataupun ukhrowi generasi qur’ani harus selalu memohon kepada Allah swt dengan keyakinan yang dalam tanpa keraguan sedikitpun.

3. Pengetahuan Jalan Hidup (Tsaqofah Manhaji al Hayah)
An Nawas bin Sam'aan r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah mengadakan contoh perumpamaan suatu jalan (shirrat) yang lurus, sedang di kanan-kiri jalan ada dinding dan di pagar ada pintu-pintu terbuka, pada tiap pintu ada tabir yang menutupi pintu, dan di muka jalan ada suara berseru, "Hai manusia masuklah ke jalan ini, dan jangan berbelok dan di atas jalanan ada seruan, maka bila ada orang yang akan membuka pintu dipenngatkan, 'Celaka anda, jangan membuka, sungguh jika anda membuka pasti akan masuk'. Shiraat itu ialah Islam, dan pagar itu batas-batas hukum Allah dan pintu yang terbuka ialah yang diharamkan Allah- sedang seruan di muka jalan itu ialah kitab Allah, dan seruan di atas shiraft ialah seruan nasihat dalam hati tiap orang muslim.(HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i).
Demikianlah Rasulullah saw menggambarkan “Ihdinaas Shiraathal mustaqiim” yang bermakna Islam dan Al-Qur’an. Maka seorang generasi Qur’ani harus benar-benar memahami Islam dan Al-Qur’an dengan baik, serta menjadikanya manhaj hidup, serta menjauhkan diri dari segala sistem-sistem yang penuh dengan penyimpangan dalam kehidupan baik itu sistem kufur, nifaq, fusuq, dan syirik ataupun sistem-sistem modern yang didengung-dengungkan saat ini; yang berupa matrialisme, pluralisme, liberalisme, kapitalisme, darwinisme ataupun isme-isme yang lain. Generasi qur’ani harus konsisten memegang manhaj hidup Islam dan al-Qur’an ini, serta menjadikanya sebagai sebuah kepribadian yang kokoh baik pemikiranya, perasaanya ataupun prilakunya.
Jangan sampai sebagaimana para liberalis mengatakan “ akidah kami Islam, kamipun beribadah, tapi masalah pemikiran yang sesuai dengan kepuasan berfikir kami, walaupun pemikiran kami seperti ini kami tetap muslim”. Seorang generasi qur’ani adalah berkepribadian utuh baik, pemikiranya, perasaan (hatinya) ataupun prilakunya.

Senin, 07 Maret 2011

Motivasi Sebagai Motor Penggerak Manusia

MOTIVASI DAN NIAT : MOTOR KEHIDUPAN
1. Pengertian Motivasi
Ada beberapa pengertian motivasi yang disampaikan oleh para ahli.Menurut A. Tabrani Rusyam yang memberikan pengertian: “Motivasi merupakan penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari oleh adanya suatu keinginan/kebutuhan.” (A. Tabrani Rusyam)
Sedangkan Wahjosumidjo memberikan suatu definisi: “Motivasi adalah suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan,persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang untuk bertingkahlaku dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan.” (Wahjosumidjo)
Sedangkan Gerungan menambahkan bahwa motivasi adalah penggerak, alasan-alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan dirinya melakukan suatu tindakan/bertingkah laku. (Gerungan).

Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Sedangkan ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Motivasi adalah aktivitas hati yang menggerakan segala apa yang ada dalam anggota badan. Ia adalah raja yang memiliki power untuk menggerakan dan mengintruksikan kepada anggota badan dalam menjalankan tugas, anggota badan hanyalah sebagai pelayan yang mengikuti instruksi hati sebagai inti aktivitas. (al-Ghozali)

Dalam implementasi aktivitas, motivasi adalah niat yang akan mengarahkan segala amaliah manusia. Rosulullah saw bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ ‏"‏ ‏.
'Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, '(Wahai manusia), sesungguhnya amal-amal itu hanyalah dengan niatnya (dalam satu riwayat: amal itu bergantung dengan niat dan bagi setiap orang hanyalah sesuatu yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya (kepada Allah dan Rasul Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul Nya. Dan, barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia, maka ia akan mendapatkannya. Atau, kepada wanita yang akan dinikahinya (dalam riwayat lain: mengawininya , maka hijrahnya itu kepada sesuatu yang karenanya ia hijrah." (HR. Bukhori )

Niat adalah motivasi yang paling tepat dalam membangun manusia menuju sukses dunia dan akhirat . Maka niat hendaknya ikhlas, ikhlas adalah fokus dalam tujuan, fokus untuk meraih satu impian yang bersifat vertikal dan horizontal. Hal inilah yang membedakan antara konsep motivasi umum dengan motivasi Islam. Niat adalah azam (tekad) yang kuat untuk meraih satu tujuan, dia adalah sesuatu yang membangkitkan hati untuk berbuat baik dalam rangka mencari kemaslahatan atau untuk menghilangkan kemudhorotan baik duniawiyah ataupun ukhrowiyah. (an-Nawawi dan al-baidhowi).
Niat adalah moqoddimatul ‘amal (pendahuluan amal) yang menggerakan (muharrik) kemauan manusia untuk meraih kesuksesan dunia akhirat. (Yusuf al-Qaradhawi). Sehingga niat menjelma menjadi motivasi yang menggerakan segala aktifitas hidup insan dan menjadi pondasi yang akan menentukan kuat tidaknya bangunan kesuksesan dan kehidupan.
Motivasi adalah kata ajaib, sebab kata motivasi mengandung makna ada tapi tiada, (satria Hadi Lubis). Seperti angin yang tak nampak tapi dirasakan geraknya, kelembutanya dan kesejukanya bahkan kekuatanya. Motivasi atau niat inilah yang membedakan insan dengan makhluk lainya, karena dengan motivasi ini manusia akan selalu berubah dan berkembang untuk lebih maju waktu demi waktu dan hari demi hari.

“Keajaiban motivasi” membuat peradaban insan selalu berubah setiap saat. Motivasi dituding sebagai pihk yang paling bertanggung jawab terhadap perubahan peradaban manusia. Setiap perubahan, baik pribadi, organisasi, masyrakat, negara bahkan dunia membutuhkan motivasi sebagai pemicu awalnya. Tanpa peradaban manusia tak ubahnya seperti binatang, insan dapat menuju peradaban yang maju karena motivasi dan niat yang kuat, (Satria Hadi Lubis).

Secara sederhana ada sebuah kisah yang mungkin dapat menjelaskan makna motivasi, contohnya seperti pernah terjadi kecelakaan mobil yang menimpa seorang ibu dan bayinya. Mobil tersebut dikemudikan oleh sang ibu mengalami dan mengalami kecelakaan sehingga mobil tersebut terbalik dalam posisi miring. Sang ibu sendiri terlempar keluar tanpa cidera yang berarti, sementara bayinya berada dalam mobil persisi disisi mobil yang miring. Setelah regu penolong sampai ditempat kejadian maka mereka melihat ibu tersebut tersimpuh mendekap bayi tersebut tanpa luka yang berarti. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata sang ibu mengalami patah tulang belakang. Hal ini menunjukan bahwa sang ibu tersebut membalikan mobil sendirian untuk mengeluarkan sang bayi, inilah motivasi cinta yang dalam sehingga mampu memompa kekuatan yang selazimnya tidak dimampui oleh seorang wanita.
Kisah lain adalah Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.
Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.
Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.
“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan. “Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh. “Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas. “Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal. “Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur. “Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.
Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat. “Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.” Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.
Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.” Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata, “Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”
“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum. “Abang yakin?”“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan. “Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap. “Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.
Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa. “Apa kabar mang Udin?” “Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata, “Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.” “Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.
“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi. Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi, “Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”
“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum. Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.
“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar. Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan. “Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh. “Tidak.”
“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”
Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum. “OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.
“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.” Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.
Demikianlah kisah inspiratif yang menunjukan motivasi yang tinggi dalam meraih keberkahan Allah swt, dengan motivasi maka seseorang akan kuat dalam menanggung segala beban hidupnya, akan istiqomah menjalankan ibadah kepada Allah swt, memiliki semangat yang kuat dalam meraih segala impian duniawi bahkan ukhrowi. Hanya orang munafiqlah yang memiliki rasa malas tidak memiliki motivasi dalam hidupnya. Inilah motivasi islam yang tidak hanya mengajak sukses dunia akan tetapi menggapai sukses akhirat.

Seorang muslim harus memiliki motivasi yang tinggi dalam hidupnya, karena Allah swt telah menetapkan hal itu dalam kitab-Nya bahwasanya seorang muslim adalah manusia pilihan dan terbaik (khoiru ummah). Allah swt berfirman :
  •  ••                     
Artinya:” kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Surat Ali Imron 110)

Lihatlah ayat di atas sebuah motivasi yang luar biasa yang Allah swt berikan kepada manusia untuk menjadi pribadi unggul, ummat yang unggul, lebih dari yang lainya. Menjadi insan yang berprestasi dalam segala bidangnya, terdepan dalam segala aspeknya. Kalaupun dalam bidang spiritual maka ummat Islamlah yang paling tinggi spiritualnya, dalam bidang intelektual maka ummat Islamlah yang paling menguasai ilmu pengetahuan, dalam bidang sosial ummat Islamlah yang paling inovasi dalam pengembangan tekhnologi dan dalam segala bidangnya.

Seorang muslim hendaknya unggul dalam hal spiritual ibadah, unggul dalam hal moral dan etika, unggul dalam hal muammalah duniawiyah yang meliputi ilmu pengetahuan, pendidikan, social, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan, tekhnologi dan informasi serta unggul dalam segala bidang baik urusan duniawi ataupun ukhrowi. Demikianlah implementasi ayat tersebut.

Janganlahlah ayat ini dibiarkan begitu saja tanpa direnungi dan diimplementasikan, tapi hendaknya ummat Islam harus mulai kembali kepada Al-Qur’an, yang menjadi inspirasi total dalam membangun peradaban.

Akan tetapi realita yang ada adalah ummat islam bukan unggul dala bidang, keunggulan ini masih menjadi satu konsep yang dibanggakan saja dalam seminar-seminar dan slogan-slogan. Akan tetapi belum mengalir dalam relung-relung hati ummat Islam sendiri apalagii tersirat dalam kehidupan nyata dalam persaingan global saat ini.

Kontrak kuliah FKIP

BERITA ACARA KONTRAK KULIAH
Mata kuliah : KMD II
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Dosen : M.S.FAJAR

Dengan menyebut nama Allah, Pada hari senin tanggal tujuh Maret tahun dua ribu sebelas, telah dilaksanakan kesepakatan kontrak kuliah yang berkaitan:
1. Aturan Perkuliahan
a) Waktu Masuk pukul 07.30
b) Prinsip kedisiplinan dalam perkuliahan KMD II adalah kedisiplinan dengan Penawaran yang bersyarat : (Jujur)
c) Semuanya wajib membawa al-qur’an terjemahan
d) Sebelum perkuliahan dimulai, semua mahasiswa wajib mempersiapkan diri dengan materi yang akan dibahas.
e) Jika dosen tidak hadir, maka dosen memberitahukan dan mengganti hari lain, atau memberikan tugas mandiri sesuai dengan pembahasan.
f) Pertemuan perkuliahan secara optimal 16 kali pertemuan, jika belum memenuhi maka harus mengganti pada hari yang lain.
g) Toleransi Waktu bagi mahasiswa yang terlambat adalah 15 Menit, bagi yang lebih harus memberikan alasan yang syar’i.

2. Aturan Penilaian
a. Penilaian A adalah terpenuhi tugas, mid, semester dan penilaian kepribadian serta partsipatif dalam pembelajaran
b. Penilaian B adalah terpenuhi tiga aspek, keprbadian baik kurang partisipatif
c. Penilaian C adalah terpenuhi tiga aspek, kepribadian kurang baik dan kurang partisipatif
d. Penilaian D adalah terpenuhi tiga aspek tapi kurang standar dan kepribadianya tidak baik
e. Penilaian E Tidak Terpenuhi Semua
3. Aturan Penampilan
a. Penampilan harus sesuai standar Islam
b. Wajib bersepatu dan berkaos kaki
c. Tidak berkaos dan bergambar mencolok
d. Posisi duduk laki-laki dan perempuan harus sesuai syari’at.

Demikian berita ini dibuat, agar di fahami dan dijadikan sebagai bukti dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Metro, …………………………….2011

Dosen Pengampu Ketua angkatan

Minggu, 06 Maret 2011

Salam Untuk Seluruh Mahasiswaku Tercinta

Assalamu'alaikum
Wahai para jundi-jundi Allah, yang masih duduk di bangku kuliah yang nyaman, tataplah masa depanmu dengan optimis, jangan pernah engkau mundur kebelakanga, tapi majulah, majulah keedepan, masa depan cerah sudah dekat.
hidup ini pasti penuh tantangan, tapi bagi insan yang besar tantangan adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi dengan tenang dan sabar, bukan dijadikan alasan untuk mundur kebelakang
Insan yang besar selalu mau melakukan perbaikan diri, waktu demi waktu, hari demi hari, dia tidak pernah picik melihat keadaan alam ini, tidak ada nasib buruk bagi insan yang besar, karena nasib buruk hanya dimiliki bagi insan-insan yang lalai dengan Allah swt.
Insan yang besar adalah insan yang selalu membuka diri untuk mengambil setiap kejadian menjadi pelajaran, bacaan menjad sebuah untaian kata yang membangun jiwanya menuju alam suskes, tidak pernah berhenti pikiran dan hatinya untuk mencari dan mencari sesuatu yang dapat membuatnya lebih baik.
insan yang besar tidak pernah mengeluh akan kekuranganya, dia akan terus menutupi segala kekuranganya itu dengan meningkatkan apa yang ada pada dirinay, ibarat manusia buta pasti pendengaranya melebihi yang tidak buta, yang miskin pasti lebih lembut hatinya dari yang kaya. demikianlah Allah swt memberikan ibrah kepada kita.
hari ini anda semua wahai mahasiswaku, bergabunglah dalam zona insan besar dengan selalu mendekatkan diri dengan bacaan orang besar yaitu al-qur'an.

SAP KMD II FKIP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Mata Kuliah/Kode MK : Al Islam II
Semester/SKS : III/2 SKS
Fakultas / Jurusan/Prodi : Semua Jurusan/PS
Dosen/Tim Dosen : M.Samson Fajar , M.Sos.I
0813 796 736 52
www.ibnuummi.blogspot.com
e-mail. ibnuummi@gmail.com

1. Diskripsi materi
Mata kuliah ini akan membahas dengan titik tekan pada pembelajaran pemahaman tentang ideologi Muhammadiyah yang meliputi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, serta Khittah Muhammadiyah. Dengan pemahaman ideologi tersebut diharapkan mahasiswa memiliki tashawur yang jelas akan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam amar Ma'ruf dan nahi munkar, sehingga akan melahirkan para pendidik yang memiliki kepribadian muhammadiyah yang sejati sebagaimana Rasulullah saw.

2. Tujuan Perkuliahan
1. Agar mahasiswa memahami ideology Muhammadiyah
2. Agar mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi pendidik yang berkepribadian muhammadiyah sejati
3. Agar mahasiswa dapat mengamalkan ideology Muhammadiyah sebagai implementasi Ideologi Islam dalam kehidupan sehari-hari secara spesifik dalam kehidupan profesi kependidikan
4. Agar Mahasiswa mampu menjadi salah satu anggota dakwah muhammadiyah..

3. Kegiatan perkuliahan
No Pertemuan ke- Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Keterangan
1 I Kontrak kuliah:
1. Kontrak Kuliah
2. Penjelasan Sistematika Penilaian
3. Pengantar KMD II
Dosen


2 II Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
1. Hakikat MAD Muhammadiyah
2. Matan MAD Muhammadiyah
3. Implementasi MAD Muhammadiyah dalam Kehidupan Dosen




3 III Penjelasan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah :
1. Landasan /Dasar Muhammadiyah didirikan
2. Proses Lahirnya MAD Muhammadiyah
3. Kandungan MAD Muhammadiyah Presentasi dan Diskusi
4 IV Kepribadian Muhammadiyah
1. Pengertian dan Fungsi Kepribadian Muhammadiah
2. Matan Kepribadian Muhammadiah Presentasi dan Diskusi
5 V Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah:
1. Memahami makna Kepribadian Muhammadiah
2. Untuk siapa Kepribadian Muhammadiah
3. Metode memberikan dan menuntunkan Presentasi dan Diskusi
6 VI Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah:
1. Makna KCHM
2. Matan KCHM
3. Sistematika dan Pedoman untk memahami MKCHM
4. Penjelasan MKCHM Presentasi dan Diskusi
7 VII Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
1. Makna PHIWM
2. Kandungan PHIWM
3. Implementasi dalam kehidupan pendidikan
Dosen


8 VIII Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
1. Kehidupan Pribadi
2. Kehidupan Keluarga
3. Krhidupan Bermasyarakat
4. Kehidupan berorganisasi
5. Kehidupan mengelola amal usaha

Presentasi
9 IX Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah ; lanjutan
1. Kehidupan dalam berbisnis
2. Kehidupan dalam mengembangkan Profesi
3. Kehidupan dalam berbangsa dan bernegara
4. Kehidupan dalam melestarikan lingkungan
5. Kehidupan dalam mengembangkan IPTEKS
6. Kehidupan seni budaya
Tuntunan Pelaksanaan

Presentasi
10 X Mid Smester

11 XI Strategi Muhammadiyah
1. Langkah Muhammadiyah 1938-1940
2. 12 Langkah Muhammadiyah 1938-1940
3. Tafsir langkah muhammadiyah



12 XII Khittah Muhammadiyah 1956-1959 (khitah palembang)
Khittah perjuangan Muhammadiyah 1969 (khittah ponorogo)
Khittah Muhammadiyah 1971 (khitah ujung pandang)

13 XIII Khittah Muhammadiyah 1978 (khitah surabaya)
Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara 2002 (khitah denpasar)
14 XIV Konsep Masyarakat Utama dalam Tema Muktamar satu Abad Yogyakarta
15 XV Strategi Muhammadiyah Pasca Muktamar satu abad
16 XVI Muhammadiyah Dan Realita Ummat Saat ini

4. Tugas
No Mandiri Terstruktur
1 A. Membuat Makalah dan dipresentasikan (kelompok) A. Quis
2 B Membuat Resume materi yang akan disampaikan B. Mid smester
5. Literatur
a. Al Qur’an dan terjemah, DEPAG RI
b. Ideologi dan Strategi Muhamdiyah, Drs. H. Hamdan Hambali
c. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiayah, PP Muhammadiyah
d. ADART Muhammadiyah, PP Muhammadiyah
6. Evaluasi
A . Setiap Pertemuan ada Evaluasi
B. Evaluasi Quis
C. Evalusi Tengan Smester
D. Evaluasi Akhir Semester


7. Kontrak Perkuliahan

Selasa, 01 Maret 2011

SAP Filsafat Islam II

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATAKULIAH FILSAFAT ISLAM II (DUA)
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

MATA KULIAH : FILSAFAT ISLAM DUA
DOSEN PENGAMPU : M.SAMSON FAJAR, M.Sos.I
PRODY /SMESTER : KPI/VI
SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH
Matakuliah Filsafat Islam adalah kelanjutan filsafat Islam I, pada matakuliah ini akan dibahas dan dijelaskan konsepsi Filsafat Islam yang lebih mendalam, kalau dalam filsafat Islam satu masih banyak membahas Tokoh-tokoh dan pemikiranya secara umum, maka Filsafat Islam II lebih dalam pada konsepsi dan praktek-praktek Filsafat Islam dalam kehidupan. Maka akan dibahas makna dan konsep Filsafat Islam, Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber dan Inspirasi filsafat Islam, Transmisi filsafat Yunani ke dunia Islam, Pemikiran teologis dan Filosofis Syi’ah, Humanisme Islam abad ke 4 H/10 M, Filsafat Islam di Dunia Timur, Filsat islam di wilayah Barat Islam, Filsafat dan tradisi Mistis serta Filsafat Islam di Indonesia.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsepsi filsafat Islam Lebih Mendalam
2. Untuk memahami Pemikiran Filsafat Islam dari Timur ke Barat dari klasik sampai Modern
3. Untuk memunculkan sebuah ide strategis dalam membangun konsepsi hidup mahasiswa dalam meraih kesuksesan
URAIAN MATERI
No Pertemuan ke Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Keterangan
1 I Kontrak kuliah dan deskripsi filsafat islam
2 II Makna dan Konsep filsafat Islam Definisi, Dan Konsep Ideal Filsafat Islam
3 III Al-Qur’an dan Hadits sebagai Sumber dan inspirasi Filsafat islam Al-Qur’an sebagai Sumber berfikir
Hadits sebagai sumber berfikir
Implementasi berfikir sesuai al-Qur’an sunnah
4 Iv Kalam Sunni dan kontroversi teologis Konsepsi kalam sunni
Kontroversi teologis
5 v Pemikiran Teologis dan filosofis syi’ah dua belas Gerakan filsafat Islam
Keberanian intelektual syi’ah
Visi dan presepsi
Keadilan dan taqdir
Kebangkitan
6 VI Humanisme Islam abad ke -4 H/ke 10 M Definisi humanism
Konsepsi Humanisme dalam filsafat islam
7 VII Filsafat Islam di Timur Logika, Filsafat bahasa dan epistomologi
Psikologi dan filsafat pikiran
Meta fisika dan filsafat praktis
8 VIII Filsafat islam di timur Sinkretisme, pytagoras: filsafat dan angka, Plato: filsafat dan pahlawan, Ariestoteles: filsafat, definisi dan struktur, Plotinus: filsafat, emanesi dan hirarki
9 IX Filsafat islam di timur Pembagian ilmu, logika, fisika dan metfisika ibnu Sina.
Al-ghazali
10 X Mid
11 XI Filsafat islam di Barat Teori Ittishal, Monopsikisme, aturan bagi orang yang menyendiri
Kehidupan, karya , filsafat sejarah dan teori social, gagasan filosofis dan kontribusi
12 XII Filsafat dan Tradisi Mistis Hermenetik, prinsip-prinsip metafisi
Teori Iluminasi
13 XIII Metodolog dan pembagian ilmu Logika, Epistomologi, ontology daan alegori filosofis
14 XIV Pemikiran-ppemikiran filsafat modern abad millinium Bentuk-bentuk organisasi pemikiran
Corak pemikiran filosofis
15 XV Perkembangan Filsafat Islam di Indonsesi Pluralisme, liberalism, sufisme,moderatisme dan Fundamentalisme
16 VI Praktek Berfikir Filosofis Tokoh-Tokoh Islam di Metro Pluralisme, liberalism, sufisme,moderatisme dan Fundamentalisme

Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
Sumber Perkuliahan
1. Ensiklopedi Filsafat Islam
2. Muqoddimah
3. Filsafat Islam
4. Filsafat Ilmu