KHUTBAH IEDUL
FITRI 1435H
IEDUL FITRI
PRINSIP
PEMBENTUK PERADABAN MULIA KHOIRU UMMAH
OLEH;
M.SAMSON FAJAR
PONDOK
PUTRI AISYIAH IMMADUL BILAD
KOTA METRO
IEDUL FITRI
PRINSIP
PEMBENTUK PERADABAN MULIA KHOIRU UMMAH
الله
ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ –3 X الله ُأَكْبَرُ كَبِيْرًا, وَالحَمْدُ لِلّهِ
كَثِيْراً, وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ, لاَإِلهَ إِلاَّالله
ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ
الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ
الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّالله ُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ
لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ:
فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ
وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Segala puji bagi Allah yang telah
mengkaruniakan kita segala nikmat yang tak terhitung pada pagi hari ini, pagi
yang luar biasa, pagi yang diiringi dengan dahsyatnya suara takbir, sebagai
bentuk peng-Agungan Allah swt, suara tasbih sebagai bentuk ketundukan kita, dan
suara tahmid sebagai bentuk kesyukuran kita kepada Allah swt. Demikian
seharusnya seorang muslim ketika menyikapi nikmat Allah swt dalam kehidupan,
mengagungkan Allah swt, mengakui segala nikmat datangnya dari Allah swt dan
selalu memuji Allah swt sebagaimana Allah swt berfirman :
ãöky
tb$ŸÒtBu‘
ü“Ï%©!$#
tAÌ“Ré&
ÏmŠÏù
ãb#uäöà)ø9$#
”W‰èd
Ĩ$¨Y=Ïj9
;M»oYÉit/ur
z`ÏiB
3“y‰ßgø9$#
Èb$s%öàÿø9$#ur
4
`yJsù
y‰Íky
ãNä3YÏB
tök¤¶9$#
çmôJÝÁuŠù=sù
(
`tBur
tb$Ÿ2
$³ÒƒÍsD
÷rr&
4’n?tã
9xÿy™
×o£‰Ïèsù
ô`ÏiB
BQ$ƒr&
tyzé&
3
߉ƒÌãƒ
ª!$#
ãNà6Î/
tó¡ãŠø9$#
Ÿwur
߉ƒÌãƒ
ãNà6Î/
uŽô£ãèø9$#
(#qè=ÏJò6çGÏ9ur
no£‰Ïèø9$#
(#rçŽÉi9x6çGÏ9ur
©!$#
4†n?tã
$tB
öNä31y‰yd
öNà6¯=yès9ur
šcrãä3ô±n@
ÇÊÑÎÈ
Artinya:” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(al-Baqarah 185)
Ayat di atas mengajak kita untuk selalu mengagungkan
Allah swt dan mensyukuri nikmat-Nya terutama adalah nikmat hidayah Islam yang
kita rasakan saat ini. Nikmat hidayah yang tidak mungkin dibayar dengan segala
macam bentuk materi, karena memang hidayah Islam adalah nikmat tertinggi dalam
kehidupan ini. Oleh sebab itu kita hendaknya menjaga hidayah ini sampai ajal
kita dijemput oleh Allah swt, Allah swt berfirman :
$pkš‰r'¯»tƒ
tûïÏ%©!$#
(#qãYtB#uä
(#qà)®?$#
©!$#
¨,ym
¾ÏmÏ?$s)è?
Ÿwur
¨ûèòqèÿsC
žwÎ)
NçFRr&ur
tbqßJÎ=ó¡•B
ÇÊÉËÈ
Artinya:” Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.” (Ali Imran ayat 102)
Hidayah
Islam hanya bisa dijaga dengan amal ketaqwaan yang selalu kita laksanakan dalam
kehidupan kita, sehingga ketaqwaan itu akan mengalir dalam darah kita dan akan
menjadikan kita khusnul khatimah dalam hidup dan insya Allah akan Allah swt
sediakan surga yang seluas langit dan bumi sebagaimana Allah swt berfirman :
* (#þqããÍ‘$y™ur
4’n<Î)
;otÏÿøótB
`ÏiB
öNà6În/§‘
>p¨Yy_ur
$ygàÊótã
ßNºuq»yJ¡¡9$#
ÞÚö‘F{$#ur
ôN£‰Ïãé&
tûüÉ)GßJù=Ï9
ÇÊÌÌÈ
Artinya:” dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,(Ali Imran 133)
Oleh sebab itu Allah swt berikan satu instrumen
untuk membentuk diri menjadi pribadi yang
bertakwa yaitu puasa Ramadhan dengan segala amal ketaqwaan yang ada di
dalamnya, dengan itu maka ketika kita benar-benar melaksanakan puasa dengan
benar maka kiita akan menjadi pribadi
bertaqwa yang telah dijanjikan
pahala yang besar oleh
Allah swt baik dunia maupun
akhirat.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Iedul
fitri telah datang sebagaii bentuk indikator telah selesainya kita menjalankan
ibadah shaum Ramadhan, akan tetapi iedul fitri sering dimaknai sebagai hari
raya biasa oleh ummat Islam, bahkan kadang hanya sebagai waktu berhura-berhura
untuk menghabiskan uang dan berlibur berlebihan
sehingga melupakan esensi iedul fitri dalam kehidupan ummat Islam. Sedangkan iedul fitri memilik makna yang
sangat dalam dalam membentuk peradaban ummat yang mulia dan khoiru ummah.
Peradaban
mulia adalah fitrah awal manusia
diciptakan Allah swt, bahwa setiap Bani Adam telah dimuliakan Allah swt, Sebagaimana
Allah swt berfirman :
* ô‰s)s9ur
$oYøB§x.
ûÓÍ_t/
tPyŠ#uä
öNßg»oYù=uHxqur
’Îû
ÎhŽy9ø9$#
Ìóst7ø9$#ur
Nßg»oYø%y—u‘ur
šÆÏiB
ÏM»t7ÍhŠ©Ü9$#
óOßg»uZù=žÒsùur
4’n?tã
9ŽÏVŸ2
ô`£JÏiB
$oYø)n=yz
WxŠÅÒøÿs?
ÇÐÉÈ
Artinya:” dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
(al-Isra’ ayat 70)
Demikianlah
seharusnya ummat Islam ummat yang mulia, sehingga dengan kemuliaan inilah Allah
swt akan memanjakan kita dalam kehidupan, akan selalu membantu dan membimbing
kita dalam menjalani hidup ini. Akan tetapi kemuliaan ini kadang kita ciderai
dengan bermaksiat kepada Allah swt sehingga kita dihinakan sehina-hinanya dalam
hidup ini. Oleh sebab itu Allah swt menjadikan ketaqwaan sebagai standar
kemuliaan hidup manusia di sisi Allah swt , Allah swt berfirman :
$pkš‰r'¯»tƒ
â¨$¨Z9$#
$¯RÎ)
/ä3»oYø)n=yz
`ÏiB
9x.sŒ
4Ós\Ré&ur
öNä3»oYù=yèy_ur
$\/qãèä©
Ÿ@ͬ!$t7s%ur
(#þqèùu‘$yètGÏ9
4
¨bÎ)
ö/ä3tBtò2r&
y‰YÏã
«!$#
öNä39s)ø?r&
4
¨bÎ)
©!$#
îLìÎ=tã
׎Î7yz
ÇÊÌÈ
Artinya:” Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(al-hujurat ayat 13)
Seharusnya ketika kita telah selesai melaksanakan puasa
Ramadhan maka kita akan menjadi pribadi yang paling mulia di sisi Allah swt
dibandingkan denganf ummat yang lain. Dengan kemuliaan itu maka Allah swt akan
menjanjikan kepada kita kemanjaan sebagaimana Adam dimanjakan di surga, Maryam
dimanjakan di Mihrab al-Aqsha, Yusuf
dimanjakan di Istana, Sulaiman dimanjakan dikerajaanya dan Muhammad saw
dimanjakan dengan syafa’atnya. Allah telah berjanji ketika kita bertaqwa maka
Alllah swt akan berikan jalan keluar dari segala masalah dalam hidup kita, akan
Allah swt karuniakan rezeki yang tak disangka-sangka, Allah swt akan beri
kemudahan dari segala urusan, dan Allah akan ampuni dosa kita dan memasukan
kita ke dalam surga. Demikian Allah swt janjikan dalam at-Talaq ayat 2-5.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Sedangkan peradaban khairu
ummah adalah peradaban yang unggul dan
terbaik dibandingkan dengan ummat yang lain. Hal ini Allah swt klaim dalam
al-Qur’an bahwa secara fitrah ummat Islam selain ummat termulia juga ummat
ter-unggul dan terbaik, sebagaimana Allah swt berfirman :
öNçGZä.
uŽöyz
>p¨Bé&
ôMy_Ì÷zé&
Ĩ$¨Y=Ï9
tbrâßDù's?
Å$rã÷èyJø9$$Î/
šcöqyg÷Ys?ur
Ç`tã
Ìx6ZßJø9$#
tbqãZÏB÷sè?ur
«!$$Î/
3
öqs9ur
šÆtB#uä
ã@÷dr&
É=»tGÅ6ø9$#
tb%s3s9
#ZŽöyz
Nßg©9
4
ãNßg÷ZÏiB
šcqãYÏB÷sßJø9$#
ãNèdçŽsYò2r&ur
tbqà)Å¡»xÿø9$#
ÇÊÊÉÈ
Artinya:” kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.(Ali Imran ayat 110)
Inilah
klaim Allah swt kepada ummat Islam, hal ini menunjukan bahwa secara fitrah ummat Islam adalah ummat yang khairu ummah, yang
seharusnya ummat ini menguasai dunia dan menjadi guru bagi semesta, akan tetapi
realitanya ummat Islam belum mampu merealisasikan hal itu, sehingga saat ini
masih tertinggal dan jauh dari fitrah awal diturunkanya Islam.
Oleh
sebab itu dengan iedul fitri ini kita kembalikan kemuliaan hidup kita dan
kebaikan serta keunggulan ummat islam ini seperti awal Allah swt karuniakan
kepada hamba-Nya. Ketika hal ini dapat kita wujudkan maka secara pasti kita
akan mampu memimpin peradaban mulia dan unggul ini.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Ada tiga
indikator Pribadi ummat yang mulia dan unggul hasil dari training puasa
Ramadhan yang mereka berhak menyandang iedul fitri ;
- Pribadi Bertaqwa (la’allakum tattaqun)
Pribadi bertaqwa adalah pribadi yang memiliki
kemampuan menahan diri dari segala perbuatan yang tidak diridhoi Allah swt. Hal
ini sama dengan sama dengan tujuan puasa adalah menahan diri dari segala yang
membaatalkan puasa baik lahir maupun bathin. Orang yang telah berpuasa
hakikatnya memiliki kemampuan diatas rata-rata dalam mencegah dirinya sendiri
maupun mencegah orang lain dari segala kemungkaran dan kemakasiatan. Sebagaimana Allah swt berfirman:
$yg•ƒr'¯»tƒ
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
|=ÏGä.
ãNà6ø‹n=tæ
ãP$u‹Å_Á9$#
$yJx.
|=ÏGä.
’n?tã
šúïÏ%©!$#
`ÏB
öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
ÇÊÑÌÈ
Artinya:” Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa,(al-Baqarah
ayat 183)
Ayat di atas secara tegas tujuan puasa adalah
terbentuknya pribadi yang bertaqwa. Ketaqwaan di sini adalah ketaqwaan
universal yang bersifat dzohir maupun bathin, individu maupun kolektif, duniawi
maupun ukhrowi. Sehingga Allah swt memberikan ciri orang yang bertaqwa adalah ;
a.
Memiliki
Keimanan kepada yang Ghaib (al-Baqarah ayat 3)
b.
Memiliki
Keistiqamahan (konsistensi) dalam menegakan Sholat (al-baqarah ayat 3)
c.
Memiliki
keikhlasan untuk menafkahkan sebagian rezekinya (al-Baqarah ayat 3)
d.
Memiliki Keimanan yang kuat terhadap kebenaran
al-Qur’an dan al-kitab terdahulu (al-baqarah ayat 4)
e.
Memiiliki
keyakinan terhadap hari akhir (al-baqarah ayat 5)
f.
Memiliki
motivasi berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit (Ali Imran 133)
g.
Memiliki
kemampuan menahan diri dari kemarahan yang tidak proporsional (Ali Imran 133)
h.
Memiliki kemampuan untuk selalu memaafkan saudaranya
yang bersalah (ali Imran 133)
i.
Memiliki
kepekaan hati untuk cepat sadar dari kesalahan dan dosa (Ali Imran ayat 134)
j.
Selalu
melakukan taubat dari segala dosa dan memiliki tekad tidak akan melakukan
kemaksiatan kembali (Ali Imran ayat 134)
Demikianlah ciri orang-orang yang bertaqwa yang
dapat khotib ungkap dalam al-Qur’an. Andaikan sepuluh karakter ketaqwaan di
atas benarr-benar wujud dalam diri kita,
maka kemuliaan dan keunggulan akan benar-benar kita dapatkan. Wajarlah ketika
rasulullah saw mengatakan bahwa orang yang berpuasa dengan iman dan ihtisaban
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Karena memang memiliiki konsekwensi
nilai ketaqwaan yang begitu luar biasa, andaikan orang hanya berpuasa saja
kemudian diampuni dosanya, mungkin syari’at Islamf ini hanya akan menjadi ajang
permainan dan olok-olokan ummat, karena saking mudahnya mencari ampunan.
- Pribadi Bersyukur (la’allakum tasykurun)
Pribadi bersyukur adalah indikator kedua sebagai
bentuk kita telah kembali kepada ke-fitrahan kita, setelah selama 11 bulan
terlalu banyak kita bergelimang dan berlumuran dengan dosa, Allah swt berikan
fasiilitas waktu untuk mengembalikan
kerusakan hati, fikiran dan jasad
kita dengan puasa Ramadhan. Hal ini Allah swt sampaikan dalam al-Qur’an :
ãöky
tb$ŸÒtBu‘
ü“Ï%©!$#
tAÌ“Ré&
ÏmŠÏù
ãb#uäöà)ø9$#
”W‰èd
Ĩ$¨Y=Ïj9
;M»oYÉit/ur
z`ÏiB
3“y‰ßgø9$#
Èb$s%öàÿø9$#ur
4
`yJsù
y‰Íky
ãNä3YÏB
tök¤¶9$#
çmôJÝÁuŠù=sù
(
`tBur
tb$Ÿ2
$³ÒƒÍsD
÷rr&
4’n?tã
9xÿy™
×o£‰Ïèsù
ô`ÏiB
BQ$ƒr&
tyzé&
3
߉ƒÌãƒ
ª!$#
ãNà6Î/
tó¡ãŠø9$#
Ÿwur
߉ƒÌãƒ
ãNà6Î/
uŽô£ãèø9$#
(#qè=ÏJò6çGÏ9ur
no£‰Ïèø9$#
(#rçŽÉi9x6çGÏ9ur
©!$#
4†n?tã
$tB
öNä31y‰yd
öNà6¯=yès9ur
šcrãä3ô±n@
ÇÊÑÎÈ
Artinya:” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.” (Al- Baqarah ayat 185)
Pribadi bersyukur adalah pribadi yang mampu
mengakui segala karunia dan nikmat adalah datangnya dari Allah swt, dan mampu
berterima kasih kepada yang memberi karunia tersebut. Bangsa atau ummat yang
berperadaban mulia lagi unggul adalah memiliki jiwa bersyukur, bukan kufur.
Karena memang secara fitrah kita diciptakan Allah swt untuk selalu bersyukur. Betapa
besar nikmat Allah swt kepada kita, baik yang nampak maupun tidak nampak,
sampai-sampai Allah swt mengatakan bahwa nikmat-Nya tidak terhitung.
Puasa Ramadhan adalah melatih kita untuk mampu
bersyukur, dengan segala kelaparan dan kehausan kita dipaksa untuk merasakan susah
dan sakitnya saudara kita yang selalu
ditimpa kelaparan dan kehausan setiap hari, sehingga melahirkan empati
untuk menolong dan membantu. Saat ini
kita harus bersyukur ketika kita mampu hidup dengan damai dan tenang, sedangkan saudara kita di
Ghaza sedang mengalami kesulitan luar
biasa dalam cengkeraman zionis Isra’il La’natullah
‘alaihim. Dengan kesyukuran kita ini
bukan terus kita berdiam diri,
munculkan empati kita kepada mereka dengan membantu mereka baik moril, matriiel
maupun spirit do’a yang kita lantunkan
setiap waktu. Tidak disebut orang yang benar jika dia berpuasa akan tetapi
tidak mampu bersyukur, bahkan saat ini dia tidak memiliki empati dengan saudara
kita yang sedang mengalami kesusahan, apalagi terhadap Palestina sebagai negeri
Muslim yang telah di klaim Allah swt
dalam surat al-Isra’ sebagai negeri yang diberkahi sekelilingnya, sebagai
negeri para Nabi dan Rasul, Sebagai Negeri yang pertama mengakui kemerdekaan
Indonesia, andaikata dengan keadaan mereka ini tidak membentuk diri kita
berempati denganya sebagai perwujudan syukur kepada Allah maka kita telah kufur
kepada Allah swt, wajar ketika Allah swt adzab kita, sebagaimana Allah berfirman;
øŒÎ)ur
šc©Œr's?
öNä3š/u‘
ûÈõs9
óOè?öx6x©
öNä3¯Ry‰ƒÎ—V{
(
ûÈõs9ur
÷LänöxÿŸ2
¨bÎ)
’Î1#x‹tã
Ó‰ƒÏ‰t±s9
ÇÐÈ
Artinya:” dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".(Ibrahim ayat 7)
- Pribadi Terbimbing (La’allahum Yarsyuduun)
Pribadi terbimbing adalah hasil akhir dari proses
puasa ramadhan, sebagai bentuk perpaduan antara istijabah (pemenuhan
seluruh perintah Allah swt ) dan
Iman (mengimani) seluruh aturan Allah
swt, sehingga orang seperti ini akan melahirkan pribadi yang akan selalu
dibimbing Allah swt dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana Allah swt
berirman :
#sŒÎ)ur
y7s9r'y™
“ÏŠ$t6Ïã
ÓÍh_tã
’ÎoTÎ*sù
ë=ƒÌs%
(
Ü=‹Å_é&
nouqôãyŠ
Æí#¤$!$#
#sŒÎ)
Èb$tãyŠ
(
(#qç6‹ÉftGó¡uŠù=sù
’Í<
(#qãZÏB÷sã‹ø9ur
’Î1
öNßg¯=yès9
šcr߉ä©ötƒ
ÇÊÑÏÈ
Artinya: dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(al-Baqarah ayat 186)
Bimbingan
Allah swt (al-Rasyad) adalah karunia terbesar yang tidak dapat fdiukur dalam
kehidupan kita, bentuk kasih sayang Allah swt dalam hidup, oleh sebab itu para
Nabi dan Rasul mendapatkan sifat
“ma’sum” atau terjaga dari dosa, maksudnya adalah mereka terjauh dari
dosa karena Allah swt selalu bimbing mereka agar tidak terjatuh pada kesalahan.
Jikalau ini kita dapatkan sungguh karunia yang
sangat luar biasa. Seorang pribadi yang mendapat bimbingan Allah akan selalu
dekat dengan Allah swt. Sebuah keluarga yang mendapatkan bimbingan Allah swt
akan mudah menata keluarga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, sebuah
negeri yang mendapatkan bimbingan Allah swt akan menjadi negeri yang baldatun
tayibatun warabbun ghafur.
Begitu mahalnya bimbingan Allah swt, inilah hasil
dari bentuk ketaqwaan dan kesyukuran kita, saking mahalnya bimbingan Allah swt
sehingga setiap waktu kita selalu
berdo’a untuk tetap diberikan hidayah jalan yang lurus oleh Allah swt, sehingga hidup kita
terjaga, tidak melenceng apalagi melanggarr perrintah Allah swt.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Iedul fitri adalah kembalinya kita
kepada fitrah kebenaran sebagaimana
Allah swt telah tetapkan sejak lahir kita, puasa ramaadhan adalah madrasah yang
membentuk diri kita kembali kepada fitrah tersebut, di dalamnya Allah swt berikan instrumen untuk
kita mampu kembali kepada fitrah
tersebut. Andai saja instrumen amaliiah ramadhan tersebut tetap kita biasakan
untuk menjadi kebiasaan (habbit) dalam kehidupan kita,
makaf kita akan tetaap terjaga
fitrah kita, dan kemuliaan
serta keunggulan kita dihadapan Allah
maupun manusia. Ada beberapa prinsip kebiasaan (hababitual principle) yang harus dilakukan agar kita
menjadi ummat berperadaban mulia lagi unggul, dalamf khutbah ini ada 8 kebiasaan
fitrrah (eight Habbits) yang
hendaknya kita selalu lakukan agar tetap berada dalam fitrah kita:
- Membiasakan
Hidup Ikhlas dan Merdeka (Prinsip
Niat)
Dalam hidup yang paling penting
adalah keikhlasan niat, baik tidaknya amal kita tergantung niatnya, sabda Rasul
:
إِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ
كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا
فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari ‘Alqamah bin Waqqash Al-Laitsi
bahwa ia berkata, “Aku mendengar Umar bin Khattab RA berkata di atas mimbar,
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Semua amal perbuatan tergantung
niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang ia niatkan. Barangsiapa
yang berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi, maka
hijrahnya untuk apa yang ia tuju” (HR. Bukhori Musliim)
Niat adalah prinsip keikhlasan dan
kemeerrdekaan, ummat yang berperradaban hendaknya membiasakan hidup ikhlas,
hanya berorientasi dan berharap kepada Allah swt. Serta ummat yang merdeka,
bebas dari segala kungkungan penjajahan baik syaithan maupun manusia. Saat ini
negeri kita sedang dalam penjajahan, ekonomi kita terjajah oleh kapitalisme,
pemikiran kita terjajah oleh liberralisme dan pluralisme, agama kita terjajah
oleh kemunafikan, politik kita terjajah oleh demokratisme yang tidak
berkeadilan. Dan masih banyak bentuk penjajahan di ummat ini, oleh sebab itu
kemerdekaan diri ummat ini harus kita wujudkan, dengan jihad dibidang ekonomi,
bagaimana sektor ekonomi harus dikuasai ummat Islam, politik harus dipimpin
dengan hikmat oleh ummat Islam, dan hendaknya ummat islam memposisikan sebagai
khaliifah dalam setiap aspek hiidup. Jangan sampai ummat ini menjadi objek
ketidak adilan, objek kemiskinan, objek kebodohan dan objek politisasi yang
tidak bijaksana.
- Membiasakan
Hidup Kuat dan Sabar (Prinsip Puasa)
Ummat Islam harus mampu hidup kuat dan sabar, kuat dalam berikhtiar dan
saba dalam tawakkal, jangan sampai melemah, Islam maju pada masa lalu karena
kekuatan iman, kekuatan ilmu dan fisik ummat Islam, sehingga mampu menguasai
2/3 dunia. Hari ini kita melihat ummat ini dijangkiti putus asa dan lemah,
banyaknya kemiskinan, kebodohan, bunuh diri dan kekerasan karena kelemahan,
keminderan ummat ini. Allah melarrang kita bersikap lemah, :
Ÿwur
(#qãZÎgs?
Ÿwur
(#qçRt“øtrB
ãNçFRr&ur
tböqn=ôãF{$#
bÎ)
OçGYä.
tûüÏZÏB÷s•B
ÇÊÌÒÈ
Artinya:”
janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal
kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.(ALI Imran ayat 139)
Membiasakan hidup
kuat dan sabar, akan membentuk
pribadi yang optimis, karena
Allah swt tidak akan pernah meninggalkan kita, akan selalu membantu kita dalam
setiap keadaan.
- Membiasakan
Belajar dalam hidup (Prinsip Tilawah Qur’an)
Membiasakan belajar dalam hidup, sebagai prinsip tilawah, selalu belajar
akan menjadikan ummat ini menguasai peradaban, saat ini terbukti bangsa yang
menguasai dunia adalah yang paling banyak mengeluarkan produk keilmuanya.
Amerika sebagai penguasa dunia adalah negara yang paling banyak melakukan
penelitian dalam politik, jepang sebagai penguasa tekhnologi karena paling
banyak penelitian dalam tekhnologi, cina sebagai penguasa perdagangan juga
paling jeli membaca pasar dengan ilmunya. Ummat islam telah memiliki spirit
wahyu pertama dengan membaca sebagai prinsip belajar (learning principle),
seharusnya lebih dari ummat lain, apalagi kita memiliki keunggulan memiliki
sumber iilmu yang tidak ada kesalahan
dan kerraguan di dalamnya yaiitu al-Qur’an. Oleh sebab itu marilah
kita biasakan untuk selalu belajar, dengan membaca, memahami, menghafal,
menulis, meneliti dan mengaplikasikan ilmu tersebut, yakin Islam menguasai.
- Membiasakan
Hidup di Luar Kebiasaan Orang Lain ( Prinsip Tahajud)
Ummat Islam adalah ummat yang asing, ini hendaknya menjadi prinsip hidup
agar kita menjadi ummat yang luar biasa, rasulullah saw ajarkan kita tahajud
agar kita mampu bangun lebih dahulu dari manusia yang lain, memulai hidup lebih
awal, membangun rencana lebih awal dan memohon kepada Allah diwaktu yang
mustajabah, inilah yang akan mengantarkan kita kepada kedudukan terpuji maqaman
mahmuda. Kedudukan tinggi di dunia maupun diakhirat. Allah berfirman :
z`ÏBur
È@ø‹©9$#
ô‰¤fygtFsù
¾ÏmÎ/
\'s#Ïù$tR
y7©9
#Ó|¤tã
br&
y7sWyèö7tƒ
y7•/u‘
$YB$s)tB
#YŠqßJøt¤C
ÇÐÒÈ
Artnya:” dan pada sebahagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.(al-Isra’ ayat
79)
Ummat islam harus luar biasa, ekonominya luar
biasa, ilmunya luar biasa, politiknya luar biasa, keluarganya luar biasa,
karena inilah prinsip islam.
- Membiasakan
Hidup Memberi dan Dermawan (Prinsip sedekah)
Membiasakan hidup memberi dan dermawan adalah ciri ummat yang memiliki
izzah dan kemuliaan. Mereka adalah ummat yang layak untuk mendapatkan karunia Allah
yang luas, karena mereka senantiasa berbagi kepada saudaranya, mereka tidak
pernah berfikir memiinta-minta, tetapi senantiasa berfikir bagaimana bisa
memberi. Dengan semangat memberi inilah mereka akan memiliki semangat bekerja,
berdo’a dan membangun usaha, sehingga mereka benar-benar maju dan berperadaban.
Ummat Islam adalah ummat yang mulia, mereka jauh dari meminta-minta, jauh dari belas kasihan akan tetapi mereka adalah ummat yang menjaga
diri dan memohon hanya kepada Allah swt. Bangsa ini saat ini harus membiasakan
hidup berwibawa dan mulia, jangan mengharap berlebih bantuan dari siapapun,
akan tetapi berharaplah kepada Allah dan optimalkan usaha maka akan menjadi
bangsa yang mandiri dan berjaya.
- Membiasakan
Silaturrahim Dalam Hidup (Prinsip Umrah)
Membiasakan sillaturrahim adalah spirit dari umrah ramadhan, silaturrahim
hendaknya tidak dibatasi oleh teritorial, bahkan dunia. Inilah ummat Islam yang
berkemajuan ketika mampu membangun networking yang luas, sehingga akan
terbentuk kekuatan dalam segala bidang, rezeki semakin luas, umur semakin
panjang. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ
فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ "
- , dari Anas bin Maalik radliyallaahu
‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa
yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia
menyambung silaturahim” [Shahiih Al-Bukhaariy no.
2067].
Umrah mengajarkan kita untuk menyambung silaturrahim secara global,
sehingga ummat islam mampu saling menutupi dan melengkapi, jangan sampai saling
bercekcok, berselisih dan berperang seperti yang kita lihat
saat ini. Dalam kehidupan kita, kita
senantiasa membangun jaringan iman ini, sehingga ummat Islam akan kuat dan berwibawa.
- Membiasakan
evaluasi dalam aktifitas hidup (Prinsip Taubat)
Membiasakan evaluasi atau bermuhasabah adalah spirit dari taubat, sehingga
Rasulullah saw selalu bertaubat setiap
hari 100 kali. Ini menunjukan bahwa
prinsip evaluasi akan terus menjadikan diri menjadi lebih baik, menjadikan diri
lebih legowo dan lapang dada, serta semakin membangun diri berkualitas.
Jepang menjadi negara maju saat ini dibangun dengan prinsip Keizen yang
prinsipnya sama dengan taubat, mengevaluasi masa lalu, untuk memperbaiki masa
depan. Andaikan dalam setiap aktifitas kita selalu melakukan evaluasi maka kita
akan benar-benar menjadi luar biasa, menjadi lebih hati-hatii, serta menjadi
lebih bijaksana.
- Membiasakan
hidup optimis, yakin dan penuh harap (prinsip do’a)
Membiasakan hidup optimis, yakin dan penuh harap, inilah habbit terakhir
yang senantiasa kita harus lakukan. Dengan
optimis bahwa kita akan mampu menjadi khalifah, khalifah dalam ekonomii,
sosial, politik dan seluruh aspek kehidupan,ini
akan melahirkan keyakinan yang kuat kepada Allah swt dan akhirnya muncul
haraapan besar dan aksi nyata dalam kehidupan.
Ummat Islam harus membiasakan berdoa, berdo’a yang bukan hanya formalitas,
akan tetapi do’a yang mengandung visi, do’a yang mengandung nilai perencanaan dan impian, demikianlah do’a
ibrahim as, doa Sulaiman as, do’a Nabi
Muhammad saw, semuanya mengandung makna yang daahsyat. Kadang kita takut
untuk berdo’a, malu dan enggan. Sedangkan do’ a adalah impian kita.
Do’a kita semua akan terkabulkan, karena Allah swt berfirman:
tA$s%ur
ãNà6š/u‘
þ’ÎTqãã÷Š$#
ó=ÉftGó™r&
ö/ä3s9
4
¨bÎ)
šúïÏ%©!$#
tbrçŽÉ9õ3tGó¡o„
ô`tã
’ÎAyŠ$t6Ïã
tbqè=äzô‰u‹y™
tL©èygy_
šúïÌÅz#yŠ
ÇÏÉÈ
Artinya:” dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".(Al-Mukmin ayat 60)
Demikianlah janji Allah swt, bahwa setiap do’a
akan dikabulkan, setiap mimpi kita akan terwujud, setiap harapan kita akan
diijabahi, ini adalah sebuah karunia yang sangat luar biasa. Oleh sebab itu ummat Islam harus
benar-benar mampu mengggunakan karunia
ini.
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Islam adalah agama fitrah, ketika kita
menjalankan ajaran Islam maka kita akan terjaga fitrahnya. Ketika ummat Islam
tetap berada pada fitrah Allah swt, maka
dia akan mampu menjadi ummat yang
terbaik, ummat yang unggul, ummat yang tinggi dan khalifah di muka bumi. Hari ini
iedul fitri, kembalinya kita kepadaa
fitrah, mampukah kita menjadikan fitrah
Allah ini untuk membangun sebuah
peradaban yang mulia dan khoiru ummah,
jawabanya ada kita masing-masing, mampu
tidak kita menjalankan delapan
kebiasaan di atas, yang telah khatib
jelaskan.
Allahu
akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah
Akhirnya marilah kita berdoa,
menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk
kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ وَنَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ
وَنَعُوْذُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ
نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ
نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ
مُلْحَقٌ.
Ya Allah, sesungguhnya kami
memuji-Mu, meminta tolong kepada-Mu, dan memohon petunjuk dari-Mu, kami
berlindung dan bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan,
kami bersyukur atas semua nikmat-Mu, kami tidak mengingkari-Mu, kami berlepas
diri dari siapa pun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami
menyembah, hanya untuk-Mu shalat dan sujud kami, dan hanya kepada-Mu kami
berusaha dan bergegas, kami sangat mengharapkan rahmat-Mu dan takut akan
siksa-Mu, sesungguhnya azab-Mu benar-benar ditimpakan kepada orang-orang kafir.
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ
بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِشَهْرِ رَمَضَانَ
وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ
نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا.
Ya Allah, segala puji hanya
bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat bulan
Ramadhan, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua
nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ
عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ.
Maha Suci Engkau, kami tidak
akan sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat
diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu
(dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah
keridhaan-Mu.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ya Allah, sampaikanlah
shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-Mu Muhammad saw
beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا
رَبَّوْنَا صِغَارًا.
Ya Allah, ampunilah kami dan
ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang
mereka saat mendidik kami di waktu kecil.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami, kami telah
menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا
بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا
رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Ya Tuhan kami, ampunilah
dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam
keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap
orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ
إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا
قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ.
Ya Allah, kami memohon
kepada-Mu ridha dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat
mendekatkan kami kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan
neraka-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami
kepadanya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ
شَهِدُوْا لَكَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ وَلِنَبِيِّكَ بِالرِّسَالَةِ وَمَاتُوْا
عَلَى ذَلِكَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ
عَنْهُمْ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الذٌّنُوْبِ وَالْخَطَايَا كَمَا
يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَجَازِهمْ بِالْحَسَنَاتِ
إِحْسَانًا وَبِالسَّيِّئَاتِ عَفْوًا وَغُفْرَانًا.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa
kaum mukminin yang telah wafat dan telah bersaksi atas keesaan-Mu dan kerasulan
nabi-Mu (Muhammad saw) dan mereka meninggal dalam keadaan demikian. Ya Allah,
ampuni dan rahmatilah mereka, maafkan semua kesalahan mereka, muliakan tempat
tinggalnya, luaskan kediamannya, sucikan mereka dengan air, salju, dan embun,
bersihkan mereka dari berbagai dosa dan kesalahan sebagaimana pakaian putih
dibersihkan dari kotoran. Dan balaslah amal kebaikan mereka dengan kebaikan pula,
dan amal buruk mereka dengan maaf dan pengampunan.
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ
عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, bantulah kami dalam
berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha
Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ نَحْنُ عَبِيْدُكَ بَنُوْ عَبِيْدِكَ بَنُوْ إِمَائِكَ
نَوَاصِيْنَا بِيَدِكَ مَاضٍ فِيْنَا حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيْنَا قَضَاؤُكَ
نَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ
أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ
الْعَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا وَجَلاَءَ أَحْزَانِنَا
وَذَهَابَ هُمُوْمِنِا وَغُمُوْمِنَا وَسَائِقَنَا وَقَائِدَنَا إِلَى جَنَّاتِكَ
جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.
Ya Allah, kami adalah
hamba-hamba-Mu, anak dari hamba-hamba-Mu laki-laki dan perempuan, ubun-ubun
kami berada dalam tangan-Mu, telah berlaku atas kami hukum-Mu, adil pasti atas
kami keputusan-Mu, kami memohon kepada-Mu dengan menggunakan semua nama yang
menjadi milik-Mu dan Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau nama yang Engkau
turunkan dalam kitab suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu di
antara hamba-Mu, atau dengan nama yang Engkau simpan dalam rahasia ghaib di
sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an yang agung ini taman bunga sepanjang musim di
hati kami, jadikan ia cahaya di dada-dada kami, pelipur lara dan penghapus
gulana, jadikan pula ia pembimbing kami menuju surga-Mu yang penuh kenikmatan.
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
اَللَّهُمَّ زَكِّ نُفُوْسَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ.
Ya Allah, bersihkan dan sucikan
hati dan jiwa kami dengan Al-Qur’an yang mulia.
اَللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ
مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ
وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَنَا لاَ حُجَّةً عَلَيْنَا.
Ya Allah, ingatkan kami ayat
Al-Qur’an yang terlupa, ajarkan kami darinya apa yang tidak kami ketahui,
berikan rezki kepada kami berupa kenikmatan membacanya malam dan siang, jadikan
ia hujjah bagi kami jangan jadikan ia hujjah atas kami.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآنِ الَّذِيْنَ هُمْ
أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, jadikanlah kami
termasuk ahli Al-Qur’an yang menjadi keluarga-Mu dan hamba-hamba istimewa di
sisi-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يُقِيْمُ حُرُوْفَهُ وَحُدُوْدَهُ
وَلاَ تَجْعَلْنَا مِمَّنْ يُقِيْمُ حُرُوْفَهُ وَيُضَيِّعُ حُدُوْدَهُ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya
Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menegakkan huruf-huruf
Al-Qur’an dan hukum-hukumnya, dan jangan Engkau jadikan kami golongan orang
yang menegakkan huruf-hurufnya namun mengabaikan hukum-hukumnya, dengan
rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ
مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
Ya Allah, berikan kepada
jiwa-jiwa kami ketakwaan kepadamu, dan sucikan dia, Engkaulah sebaik-baik Zat
Yang Menyucikan jiwa, Engkaulah Pelindung dan Penolongnya.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ
مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ
كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ
وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.
Ya Allah Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan
doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab
turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan
segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan
keselamatan dari azab neraka.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
Ya Allah Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, kami memohon kepada-Mu
petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ
وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu
segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami
ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan
akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ
وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ
وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ.
Ya Allah, kami memohon kepadamu
segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad saw dan
hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan
yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ
أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ
لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إَلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً
لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
Ya Allah, perbaikilah agama
kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi
tempat hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali
kami. Jadikan kehidupan ini sebagai penambah segala kebaikan bagi kami,
dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami dari segala keburukan.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ
الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ.
Ya Allah, kami berlindung
kepada-Mu dari sulitnya bencana, beratnya penderitaan, buruknya takdir, dan
tepuk tangan musuh.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
Ya Allah, kami berlindung
kepada-Mu dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan
kematian, serta dari fitnah Dajjal.
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا
مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ
إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ.
Ya Allah, bersihkanlah hati
kami dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan
bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan
mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.
اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ
مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, cukupkan diri kami
dengan yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat
kepada-Mu, dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup
lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا
مِنَ الرِّزْقِ الْحَلاَلِ وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ يَا
حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, bebaskan diri kami
dari api neraka, lapangkan untuk kami rezki yang halal, dan jauhkan kami dari
jin dan manusia yang fasik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik
segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا آخِرَهَا وَخَيْرَ
أَعْمَارِنَا خَوَاتِمَهَا وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ.
Ya Allah, jadikanlah amal kami
yang terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya,
dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.
اَللَّهُمَّ آنِسْ وَحْشَتَنَا فِي الْقُبُوْرِ وَآمِنْ خَوْفَنَا
يَوْمَ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ وَيَسِّرْ لَنَا يَا إِلهَنَا الأُمُوْرَ يَا
حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, hiburlah kami ketika
sendirian dalam kubur, hilangkan ketakutan kami ketika dibangkitkan dari kubur,
dan mudahkan semua urusan kami, Ya Tuhan kami, wahai Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ،
وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ
بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ
إِلَيْهِمْ.
Ya Allah, perbaikilah (akhlaq)
para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan,
menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat
kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ
بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, bimbinglah mereka ke
jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka
teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha
Penyayang.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ
وَالْحُكْمِ بِشَرِيْعَتِكَ وَإقَامَةِ حُدُوْدِكَ.
Ya Allah, bimbinglah mereka
agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan
menegakkan hukum-hukum-Mu.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لإِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَحَاسِنِ وَأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ.
Ya Allah, tuntunlah mereka
untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ لَهُ نَاهِيْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ تَارِكِيْنَ لَهُ.
Ya Allah, jadikanlah mereka
para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemunkaran yang
meninggalkannya.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.
Ya Allah, perbaikilah keadaan
kaum muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah
mereka aman sentosa di tanah air mereka.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ شَبَابَ الْمُسْلِمِيْنَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمُ الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِهِمْ وَكَرِّهْ إِلَيْهِمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, perbaikilah keadaan
para pemuda kaum muslimin, jadikan mereka para pencinta keimanan dan jadikan iman
itu indah dalam hati mereka, bencikan mereka terhadap kekafiran, kefasikan dan
kemaksiatan, dan jadikan mereka orang-orang yang lurus, dengan rahmat-Mu wahai
Dzat Yang Maha Penyayang.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ أَنْ تُعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِميْنَ وَأَنْ تُذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَنْ تُدَمِّرَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَنْ تَجْعَلَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.
Ya Allah Yang Maha Hidup lagi
Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan
doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepadamu agar Engkau
memuliakan Islam dan kaum muslimin, menghinakan kemusyrikan dan orang-orang
musyrik, menghancurkan musuh-musuh agama, dan menjadikan negeri ini dan
negeri-negeri kaum muslimin lainnya aman dan tenteram.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْ جُنُوْدِ حَمَاس. اَللَّهُمَّ انْصُرَْإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي أَفْغَانِسْتَان، وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي كَشْمِيْرَ، وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي الْعِرَاقِ، وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي الشِّيْشَانِ، وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah dan
menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di jalan-Mu di
mana pun mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para
mujahidin Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dan tanah Palestina dari perampok
Yahudi, tolonglah saudara-saudara kami kaum muslimin para pejuang Hamas. Ya
Allah, bantulah pula saudara-saudara kami kaum muslimin para mujahidin di
Afghanistan, Kasymir, Irak, Chechnya, dan negeri-negeri kaum muslimin yang
lain, wahai Penguasa alam semesta.
اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ
وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.
Ya Allah, berikan kesabaran
kepada mereka, teguhkan pendirian mereka, dan tolonglah mereka atas musuh-Mu
dan musuh mereka.
اَللَّهُمَّ اكْتُبِ الشَّهَادَةَ عَلَى مَوْتَاهُمْ وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ عَلَى أَحْيَائِهِمْ.
Ya Allah, tetapkan kesyahidan
bagi yang gugur di antara mereka, dan berikan keselamatan kepada yang masih
hidup.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا.
Ya Tuhan kami, jauhkan azab
jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada
kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau
lah Maha Pemberi (karunia).
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami telah beriman, maka ampunilah dosa kami dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ
أَمْرِنَا رَشَدًا.
Ya Tuhan kami, berikan rahmat
kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam
urusan kami.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ
قُلُوْبٍ لاَ تَخْشَعُ وَمِنْ نُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ
يُسْتَجَابُ لَهَا.
Ya Allah, sesungguhnya kami
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak
khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak
dikabulkan.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami, kami telah
menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Tuhan kami, berikanlah
kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api
neraka.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
Ya Tuhan kami, terimalah dari
kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ
عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Semoga shalawat senantiasa
tercurah kepada pemimpin kami Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya semua. Maha
suci Tuhanmu Pemilik kemuliaan dari apa yang mereka persekutukan. Semoga salam
sejahtera selalu tercurah kepada para rasul dan segala puji hanya bagi Tuhan
semesta alam.